Benarkah ada planet yang lebih besar di alam semesta dan jika ada, apa itu? Pertanyaan ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk bagaimana kita mendefinisikan sebuah planet. Namun, ada beberapa calon planet terbesar yang telah diketahui.

Baca Juga:
- Robot Nasa Berhasil Mendarat di Planet Mars • Teknodaim.com
- Planet Misterius Ini Terdeteksi Mengorbit, Apakah Alien? •Teknodaim.com
- Peralatan Satelit NASA Hilang di Angkasa, Dicuri Alien? •Teknodaim.com
Planet Terbesar di Luar Tata Surya
Menurut laporan dari Space pada hari Jumat (8/12/2023), ada sebuah planet raksasa yang yang bernama ROX 42Bb yang merupakan salah satu planet terbesar. Planet ini berupa gas dan berada dalam orbit di sekitar bintang yang berjarak sekitar 460 tahun cahaya dari Bumi.
Massa planet ini sekitar sembilan kali lebih besar dari massa Jupiter dan memiliki radius sekitar 2,5 kali lebih besar dari radius Jupiter.
Pada tahun 2013, Thayne Currie, seorang ahli fisika dan astronomi di Universitas Texas – San Antonio, menemukan planet ROX 42Bb menggunakan data yang Teleskop Luar Angkasa Keck kumpulkan.
Namun, menurut Currie, kemungkinan sangat kecil bahwa planet tersebut merupakan planet terbesar yang pernah ada yang mengetahui.
Terlihat ada benda yang memiliki ukuran yang sama dengan planet luar sistem tata surya itu, dan bahkan lebih besar juga.
Ada sebuah planet yang bernama HAT-P-67 b yang menjadi kandidat planet terbesar selain planet Jupiter. Planet ini memiliki radius yang lebih dari dua kali lipat radius Jupiter dan mirip dengan planet ROX 42Bb.
Baca Juga:
- 3 Transformers Terbesar Sepanjang Sejarah! – Dafunda.com
- 15 Planet Star Wars Paling Penting Sepanjang Masa – Dafunda.com
Menghitung ukuran Planet
Meskipun demikian, para ilmuwan menyatakan bahwa masih ada ketidakpastian mengenai ukuran sebenarnya dari planet tersebut. Hal ini karena berbagai metode yang para ilmuwan gunakan untuk mengukurnya.
Jangan lewatkan! Informasi menarik tentang Jupiter, planet terbesar di Tata Surya. Para ahli tidak dapat mengukur langsung ukuran planet, jadi mereka harus menyimpulkan ukurannya berdasarkan faktor-faktor lain seperti kecerahan dan pola panjang gelombang cahaya yang dipancarkan.
Para ilmuwan juga menggunakan model untuk mencari tahu hal-hal tersebut, meskipun model-model tersebut tidak selalu sepenuhnya akurat.
Metode yang mereka gunakan untuk mendeteksi objek lain adalah melalui transit. Transit terjadi ketika suatu objek terlihat melintas di depan bintang utamanya selama berada dalam orbit, sehingga menyebabkan bintang tersebut mengalami penurunan kecerahannya untuk beberapa waktu.
Kesulitan dalam mengukur ukuran planet juga terjadi karena masalah dalam mendefinisikan apa itu planet. Sebagai contoh, Currie menyebut ROX 42Bb sebagai planet, namun dia berpendapat bahwa pembentukannya lebih mirip dengan pembentukan bintang.
Namun, ROX 42Bb mungkin terbentuk melalui proses yang berbeda, di mana ada sebagian besar dan beratnya piringan debu dan gas yang dapat runtuh secara spontan.
Maka, Currie berpendapat bahwa yang tampaknya lebih signifikan dalam menentukan ukuran sebuah planet adalah perbandingannya dengan bintang utamanya atau bintang yang menemaninya.