Kenali Gejala dan Risiko Virus HMPV China yang Lagi Ramai Dibicarakan

Cek gejala dan tips pencegahan Virus HMPV China yang lagi rame di sini!
4 Min Read
Image: iStockphoto/JuSun
Image: iStockphoto/JuSun

Virus HMPV China saat ini tengah jadi topik hangat akibat peningkatan kasus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, terutama pada anak-anak dan orang dewasa dengan sistem imun yang lemah. Gejala infeksi HMPV mirip dengan infeksi virus pernapasan lainnya, termasuk batuk, demam, sesak napas, dan gejala mirip flu.

Menurut laporan dari Reuters, Badan Pengendalian Penyakit China mengungkapkan bahwa HMPV berperan dalam infeksi saluran pernapasan selama musim dingin ini. Mereka telah memberlakukan protokol untuk pelaporan laboratorium dan verifikasi kasus-kasus tersebut.

“Infeksi pernapasan musim dingin ini sebagian besar disebabkan oleh virus influenza, dengan HMPV juga ikut berkontribusi,” jelas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.

Meskipun banyak kasus bersifat ringan, HMPV dapat berisiko lebih tinggi bagi kelompok rentan, seperti bayi, lansia, dan pasien dengan penyakit kronis. Penelitian menunjukkan bahwa HMPV dapat berkontribusi pada peningkatan rawat inap di rumah sakit, sehingga penting untuk mengenali gejala awal dan melakukan langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi penyebarannya.

Dengan memahami risiko dan gejala yang terkait, kita dapat lebih waspada dan melindungi diri serta orang-orang di sekitar kita.

Gejala dan Risiko Virus HMPV China

Gejala Virus HMPV China
Image: Getty Images

Gejala

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC China) mengungkapkan bahwa infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) sering menyebabkan gejala seperti batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan mengi.

Kasus parah dapat berujung pada bronkitis atau pneumonia, terutama pada bayi, orang tua, dan individu dengan sistem imun lemah. HMPV, yang termasuk dalam kelompok pneumoviridae, memiliki gejala serupa dengan COVID-19, tetapi belum ada terapi antivirus atau vaksin untuk HMPV.

Virus ini biasanya muncul pada musim dingin dan semi, dan insidennya meningkat setelah pandemi COVID-19. Masa inkubasi HMPV adalah tiga hingga enam hari, dengan gejala berlangsung dua hingga tujuh hari, dan pemulihan biasanya memakan waktu beberapa hari hingga seminggu.

Risiko

Berdasarkan informasi dari CDC China, individu dengan riwayat asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emfisema memiliki kemungkinan lebih besar untuk terinfeksi HMPV. Penyebaran virus ini terjadi terutama melalui tetesan atau aerosol yang dihasilkan saat batuk atau bersin, serta melalui kontak dekat atau paparan terhadap lingkungan yang terkontaminasi.

Masa inkubasi virus ini berkisar antara tiga hingga lima hari.

Pencegahan Virus HMPV China

Pencegahan virus HMPV China
Image: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Untuk mencegah penularan virus HMPV China meliputi penggunaan masker di tempat ramai, menjaga jarak sosial, mencuci tangan secara teratur, dan sebisa mungkin menghindari kerumunan. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan, memastikan ventilasi ruangan yang baik, dan menerapkan pola hidup sehat.

Di Indonesia, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Widyawati, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada ditemukan kasus infeksi virus serupa yang terjadi di China. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Widyawati menekankan bahwa peningkatan kasus influenza dan HMPV hanya terjadi di China.

“Untuk varian H5N6 dan H9N2 dilaporkan terjadi beberapa kasus di Tiongkok tapi belum kedua varian tersebut pernah dilaporkan di Indonesia,” jelas Widyawati

Kasus influenza tipe A untuk varian H5N1 pernah muncul di Indonesia antara tahun 2005 hingga 2017, tetapi sejak tahun 2018 tidak ada lagi laporan kasus baru pada manusia.

Leave a Comment