Mengapa Cabai yang Dimasak Lebih Ringan Rasa Pedasnya?
Ada fenomena yang berlangsung ketika berkurangnya berat cabai akibat kehilangan air atau mengeluarkan molekul air saat kita bakar. Ketika hal ini terjadi, perhitungan jumlah capsaicinoid dapat meningkat. Dengan begitu, zat ini dapat diekstrak dengan lebih mudah.
![Cabai Itu Pedas Rasanya (dinosgrow)](https://media.teknodaim.com/wp-content/uploads/2023/12/Cabai-itu-pedas-rasanya-dinosgrow.jpg)
Cabai Itu Pedas Rasanya (dinosgrow)
Jika kita makan cabai, kita akan merasakan sensasi pedasnya. Kita juga bisa merasakan sensasi pedas tersebut jika cabai kita campurkan dengan bahan makanan lainnya. Namun, sensasi pedas yang kita rasakan dari cabai atau paprika akan berubah setelah melalui tahap memasak.
Makanan pedas yang menggunakan cabai yang telah kita masak akan memiliki rasa pedas yang lebih ringan jika kita bandingkan dengan makanan yang menggunakan cabai mentah atau belum kita masak. Mengapa fenomena ini bisa kejadian?
![Mengapa Cabai yang Dimasak Lebih Ringan Rasa Pedasnya?](https://media.teknodaim.com/wp-content/uploads/2023/12/Cabai-itu-pedas-rasanya-kompas.com_.jpg)
Baca Juga:
- Cuaca Panas Membuat Jalan Mendidih di Indonesia, Begini Faktanya! – Teknodaim.com
- Gelombang Radio Luar Angkasa Terus Bermunculan, Ini Faktanya! – Teknodaim.com
- Misteri di Balik Keajaiban Es Licin dalam Ice Skating – Teknodaim.com
Keterkaitan Antara Penyebab Sensasi Pedas Pada Cabai dan Perasaan Panas
Menurut Compound Interest pada hari Rabu (15/1/2014), rasa pedas pada cabai karena kandungan zat capsaicinoid di dalamnya.
Capsaicinoid adalah jenis senyawa yang terdiri dari capsaicin dan dihidrocapsaicin. Ketika kedua zat ini berinteraksi dengan sel saraf yang bertanggung jawab atas rasa sakit dan panas di dalam membran mukosa mulut, hal ini menyebabkan sensasi pedas.
Menurut sebuah artikel yang di-publish di jurnal Natural Products Communications pada tahun 2014, capsaicinoid dapat bereaksi ketika kena paparan suhu tinggi.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ketika cabai atau paprika dipanaskan pada suhu tinggi, misalnya saat dimasak, dapat mengakibatkan hilangnya capsaicinoid.
Menurut penelitian paling baru yang di-publish dalam jurnal Journal of the Arizona-Nevada Academy of Science pada tahun 2022, ditemukan bahwa suhu dapat mempengaruhi waktu yang diperlukan bagi capsaicin untuk terurai separuhnya.
Dalam penelitian ini, suhu yang digunakan dalam proses memasak berkisar antara 100 derajat Celsius hingga 210 derajat Celsius untuk menguji dekomposisi capsaicin. Dari hasil penelitian ini, dapat kita ketahui bahwa semakin tinggi suhu memasak, capsaicin akan terurai lebih cepat.
Baca Juga:
- Benarkah Cabai Rawit Dapat Menyembuhkan Sariawan? (bebaspedia.com)
- 7 Bahan Dapur Ampuh Mengusir Tikus dan Mudah Didapat (bebaspedia.com)
Pengaruh Metode Memasak Terhadap Tingkat Kepedasan Cabai
Namun, cara memasak memiliki dampak yang signifikan pada perubahan kandungan capsaicinoid dalam cabai.
Penelitian yang José de Jesús Ornelas-Paz lakukan, yang kami kutip dari jurnal Food Chemistry pada tahun 2010, menemukan bahwa ada perbedaan dalam jumlah capsaicinoid saat proses memasak yang berbeda.
Ketika cabai kita rebus, kandungan capsaicinoid-nya akan menurun secara signifikan. Biasanya, kandungan capsaicinoid pada cabai rebus hanya sekitar 1,1 hingga 28,1 persen dari kadar awalnya. Namun, hal yang berbeda terjadi ketika cabai kita bakar.
Kandungan capsaicinoid dalam cabai yang kita bakar dapat menurun hingga 2,6 persen dari kadar awal. Namun, juga bisa meningkat secara drastis hingga 924,9 persen dari kadar awal.
Fenomena ini berlangsung karena berkurangnya berat cabai akibat kehilangan air atau mengeluarkan molekul air saat kita bakar. Ketika hal ini kejadian, perhitungan jumlah capsaicinoid dapat meningkat. Dengan begitu, zat ini dapat diekstrak dengan lebih mudah.
Nah, ketika cabai kita masak, senyawa capsaicinoid pecah dan kadar capsaicinoidnya menurun sehingga rasa pedas cabai menjadi lebih sedikit.