Intel Didenda 6 Triliun Karena Licik dengan AMD

Intel Didenda 6 Triliun Karena Licik dengan AMD. Yuk simak berikut pembahasan tentang aksi yang dilakukan Intel berikut ini.
4 Min Read
intel didenda karena persaingan dengan amd

Pada Jumat pekan lalu, regulator anti-monopoli Uni Eropa memberikan denda sebesar 376 juta euro atau lebih dari Rp 6 triliun kepada perusahaan chip raksasa Intel. Lalu apa penyebab Intel didenda? Yuk simak berikut pembahasannya berikut ini.

Pemberian sanksi ini adalah hal terbaru dalam kasus yang telah menghantui Intel selama lebih dari dua puluh tahun, ketika AMD melaporkan Intel ke Komisi Eropa atas tuduhan praktik yang merugikan persaingan pada tahun 2000.

Laporan tersebut telah memicu proses hukum yang berkepanjangan dan masih berlangsung hingga saat ini setelah melewati berbagai tahap persidangan dan upaya banding.

Pada Jumat yang lalu, Pengadilan Umum Uni Eropa memutuskan bahwa Intel didenda karena telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan dominannya di pasar prosesor komputer (CPU) dengan desain x86.

Baca Juga:

BACA JUGA:  AMD Ryzen 5 3500X Hadir Sebagai Saingan Intel Core i5-9400F

Intel Didenda Karena Takut Kompetitif dengan AMD

Intel Didenda Karena Takut Kompetitif dengan AMD

Di dalam dunia ini, hanya ada dua pesaing utama, yaitu Intel dan AMD. Intel dituduh melakukan tindakan yang merugikan AMD dengan memberikan insentif kepada pabrikan hardware agar mereka membatasi penggunaan produk AMD.

Komisi Eropa menyatakan bahwa Pengadilan Umum telah mengonfirmasi bahwa tindakan pembatasan yang dilakukan oleh intel merupakan bentuk penyalahgunaan posisi dominan di pasar sesuai dengan peraturan kompetisi Uni Eropa. Intel sedang memikirkan tindakan apa yang akan diambil selanjutnya.

Intel mengatakan bahwa mereka sedang memeriksa keputusan tersebut serta jumlah denda yang harus dibayar, guna menentukan kemungkinan sukses dalam mengajukan banding ke Pengadilan Eropa.

Intel Niat Banget Untuk Jegal AMD

Tindakan pertama yang dilakukan adalah memberikan diskon kepada mitra pabrikan komputer agar mereka membeli sebagian besar unit pemrosesan x86 dari Intel. Dugaan di balik tindakan tersebut adalah agar mitra tidak menggunakan CPU AMD.

BACA JUGA:  Apakah Processor Laptop Bisa Diganti? Intip Jawabannya Di sini

Selanjutnya, Intel diberitakan memberikan imbalan kepada mitra bisnisnya agar membatasi penjualan produk-produk yang menggunakan CPU AMD, dan juga menunda atau menahan peluncurannya.

Berdasarkan kasus ini, meskipun jumlah denda yang dikenakan kepada Intel sebesar Rp 6 triliun terhitung signifikan, namun sebenarnya jumlahnya lebih kecil dibandingkan denda sebelumnya pada tahun 2009 yang mencapai 1,06 miliar euro atau lebih dari Rp 17 triliun.

Pengadilan Umum Eropa di Luxembourg membatalkan denda sebesar triliunan tahun lalu karena regulator anti monopoli dianggap tidak berhasil menganalisis cara Intel memberikan potongan harga kepada mitra mereka agar menggunakan produknya.

Tetapi, keputusan lain dari pengadilan sebelumnya, yang melarang secara terbuka Intel membatasi CPU AMD, masih berlaku. Keputusan ini menjadi dasar untuk memberikan denda sebesar Rp 6 triliun kepada Intel, minggu lalu.

Komisi Eropa memberikan contoh tentang bagaimana Intel melakukan pembatasan terhadap produk pesaingnya.

BACA JUGA:  Ditemukan Celah Keamanan di Prosesor AMD, Serius?

Contohnya, dalam rentang tahun 2002-2005, Intel dikabarkan memberikan pembayaran kepada HP agar hanya memasarkan PC desktop dengan CPU AMD kepada usaha kecil dan menengah, dan hanya melalui penjualan langsung, bukan melalui distributor.

Intel didenda karena memberikan pembayaran kepada Acer untuk menunda peluncuran laptop yang menggunakan prosesor AMD dari September 2003 menjadi Januari 2004. Demikian pula, produk notebook AMD Lenovo juga mengalami penundaan peluncuran dari Juni 2006 hingga akhir tahun yang sama.

Menurut Komisi Eropa, pembatasan-pembatasan ini merugikan persaingan di pasar dengan menghilangkan pilihan yang seharusnya ada bagi konsumen.

Follow:
Muhammad Hanif, penulis aktif sejak tahun 2013. Selain aktif menulis di Dafunda Tekno dan Dafunda Download, juga menjadi penulis lepas untuk Teknodaim.com. Saat ini, bidang yang digeluti adalah tema penulisan seputar aplikasi, game, gadget, laptop, hardware, software, dan tutorial.
Leave a Comment