Menurut laporan terbaru dari Bloomberg, Spotify sedang merencanakan pembaruan harga dan rencana langganan mereka.
Rencananya adalah menaikkan harga sebesar $1 (sekitar 16 ribu) per bulan untuk rencana individu, menjadi $2 (38 ribu) lebih mahal per bulan untuk rencana keluarga dan rencana duo di beberapa negara seperti Inggris, Australia, Pakistan, dan dua pasar lain yang tidak mereka sebutkan.
Di Amerika Serikat, yang merupakan pasar utama bagi Spotify, kenaikan harga langganan aplikasi tersebut akan berlaku mulai tahun ini.
Perkiraan bahwa kenaikan harga akan membantu mengatasi biaya buku audio yang baru saja diperkenalkan oleh Spotify. Pelanggan Spotify sekarang bisa mendengarkan buku audio hingga 15 jam setiap bulannya.
Baca Juga:
- Pengguna Dekstop Bisa Mainkan Fitur Baru Miniplayer Spotify
- Spotify Rilis Fitur Playlist AI, Simak Penjelasannya!
- Fitur Baru Spotify di Indonesia Ada Video Music, Mirip YouTube Music
Kategori Langganan Baru Spotify Premium

Spotify juga kabarnya akan meluncurkan sebuah rencana baru yang menyediakan akses hanya untuk musik dan podcast, tanpa menyertakan buku audio.
Spotify akan memperkenalkan kategori berlangganan baru yang disebut “dasar” dengan harga US$ 11 (Rp 175 ribu) per bulan. Bagi pelanggan yang memilih layanan dasar ini, mereka hanya dapat menikmati musik dan podcast.
Rencana ini akan dijual dengan harga yang sama seperti rencana premium individu yang ada saat ini. Pengguna yang memilih rencana ini harus membayar tambahan untuk mendapatkan akses ke buku audio.
Pada tahun lalu, Spotify meningkatkan harga layanannya untuk pertama kalinya sejak memperkenalkan tingkat premium. Meski kenaikan harga terjadi, hal itu tidak memengaruhi pertumbuhan pengguna Spotify.
Kabarnya, Spotify juga akan menawarkan berbagai kategori langganan baru sesuai dengan preferensi pengguna.
Kabar tentang rencana kenaikan biaya berlangganan Spotify menyebabkan harga saham perusahaan asal Swedia itu meningkat sebesar 8 persen di akhir perdagangan di bursa Amerika Serikat pada hari Rabu.
Spotify menolak berkomentar atas laporan tersebut.
Baca Juga: