Google Bakal Kenakan Biaya untuk Layanan Google Search AI

Neli Rahmawati

Neli Rahmawati

Siap-siap! Layanan google search yang biasa kamu gunakan akan dikenakan biaya untuk penggunaannya.

Google, perusahaan teknologi yang terkenal dengan mesin pencarian online, rencananya akan mengubah model bisnisnya. Selama ini, layanan Google Search bisa terakses secara gratis, tetapi ke depannya akan menjadi berbayar.

Berdasarkan laporan dari Financial Times, perusahaan tersebut sedang mencari cara untuk menyediakan fitur-fitur premium yang menggunakan kecerdasan buatan dalam produk pencariannya dengan harga tertentu.

Seseorang yang mengetahui rencana Google mengungkapkan bahwa fitur pencarian menggunakan kecerdasan buatan yang canggih ini mungkin akan mereka tambahkan ke layanan langganan Google yang sudah ada seperti Gemini Advanced atau Google One.

Laporan ini menunjukkan bahwa Google Search premium akan terus menyertakan iklan, sementara versi standarnya akan tetap gratis untuk digunakan. Informasi ini mengutip dari Android Authority.

Perubahan ini mungkin dilakukan oleh Google untuk menyeimbangkan dua hal penting. Pertama, menggabungkan kecerdasan buatan yang canggih dalam pengalaman pencarian mereka sambil tetap melindungi iklan pencarian yang menghasilkan keuntungan dan menjadi sumber pendapatan utama bagi mereka.

BACA JUGA:  Cara Menghapus Riwayat Pencarian di Play Store dengan Mudah

Pendapatan dari iklan terkait penelusuran yang mencapai USD 175 miliar pada tahun lalu menunjukkan bahwa perusahaan harus menghadapi risiko yang signifikan.

Sebagai respons terhadap perkembangan pesat ChatGPT dari OpenAI, Google juga berusaha untuk menjadi pemimpin dalam bidang kecerdasan buatan.

Baca Juga: Mengenal Google Slide, Aplikasi Presentasi Online yang Praktis

Uji Coba Layanan Google Search AI dengan SGE

Google Bakal Kenakan Biaya untuk Layanan Google Search AI

Pada bulan Mei tahun lalu, Google memulai pengujian layanan pencarian AI dengan sebutan Search Generative Experience (SGE).

SGE menyediakan layanan rangkuman dan tanggapan yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menjawab pertanyaan. Serta menampilkan tautan dan iklan seperti yang biasa dilakukan.

Hingga saat ini, pengalaman SGE (Search Generated Experience) hanya menjadi pilihan tambahan bagi pengguna. Namun, Google mulai menguji pengalaman ini sebagai pengaturan default bagi beberapa pengguna.

Meskipun begitu, Google agak lambat dalam mengintegrasikan fitur SGE ke dalam mesin pencari utamanya. Mungkin karena biaya komputasi yang tinggi terkait dengan model AI generatif.

BACA JUGA:  6 Aplikasi Ini Terinfeksi Virus Joker, Google Segera Menghapusnya!

Walaupun SGE memiliki keuntungan yang berpotensi bagi pengguna, namun pada saat yang sama, SGE juga menghadapi tantangan terhadap dasar model bisnis Google saat ini.

Kesanggupan AI dalam memberikan respon yang lengkap dapat menyebabkan penurunan jumlah pengguna yang mengklik tautan situs web. Sehingga mengakibatkan penurunan tayangan iklan dan berpotensi mengganggu pendapatan utama Google.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa tim insinyur Google telah menciptakan teknologi ini, meskipun keputusan akhir dan jadwal peluncurannya masih belum dipastikan.

Baca Juga:

BeritaGoogleGoogle Search

Related Posts