Kehancuran Bumi, Berapa Lama Lagi Kita Akan Tinggal?

Suhartanti Siswanto

Suhartanti Siswanto

Artikel pada kesempatan kali ini mengulas tentang kehancuran yang terjadi di miliran tahun yang akan datang.

Ilustrasi Kehancuran Bumi (adirsakhadammo)

Ilustrasi Kehancuran Bumi (adirsakhadammo)

Kehancuran bumi? Satu tujuan eksplorasi luar angkasa adalah untuk menemukan planet lain yang dapat dihuni selain Bumi. Para ilmuwan menyadari bahwa suatu saat, Bumi akan mencapai akhir hayatnya. Namun, apakah Anda pernah berpikir kapan hal itu akan terjadi dan berapa lama Bumi akan bertahan?

Kehancuran Bumi, Berapa Lama Lagi Kita Akan Tinggal?
ilustrasi kehancuran bumi (wallpaperup)

Baca Juga:

Punahnya Bumi

Menurut penelitian Live Science pada Selasa (5/12/2023), Matahari saat ini merupakan sumber kehidupan dan energi yang sangat penting bagi Bumi. Namun, diketahui bahwa suatu saat nanti, ketika Matahari semakin tua, siklus hidup bintang di pusat Tata Surya akan menyebabkan kehancuran Bumi. Pertanyaannya adalah, berapa lama waktu yang tersisa bagi Bumi sebelum akhirnya “ditelan” oleh Matahari?

Menurut perkiraan, Kehancuran bumi akan terjadi dalam beberapa miliar tahun mendatang. Hal ini penyebabnya karena evolusi alami Matahari yang membuat Bumi tidak bisa lagi bagi sebagian besar organisme untuk huni menghuni. Baik itu dalam rentang waktu antara 1,3 miliar hingga 4,5 miliar tahun. Proses evolusi tersebut akan membuat Matahari berubah menjadi raksasa merah dan akhirnya menelan Bumi. Ravi Kopparapu, seorang ilmuwan planet di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, menjelaskan bahwa raksasa merah terbentuk pada tahap akhir evolusi bintang ketika bintang kehabisan hidrogen sebagai bahan bakar fusi nuklirnya dan mulai meredup.

BACA JUGA:  Hujan Meteor Phoenicid Sebuah Fenomena Langit yang Memukau!

Setelah fusi berhenti, gaya tarik gravitasi akan berperan. Inti helium akan terkompresi karena gaya tarik gravitasi, dan ini akan meningkatkan suhu. Naiknya suhu ini akan menyebabkan lapisan plasma di sekitar Matahari mengembang secara drastis. Kopparapu menyatakan bahwa Matahari akan membesar setidaknya seukuran orbit Bumi.

Baca Juga:

Keberuntungan Manusia

Namun, kehidupan di planet dapat berakhir lebih cepat dari itu. Mengapa? “Anda tidak perlu menunggu saat Matahari mencapai Bumi. Planet ini akan mengalami suhu yang sangat tinggi sebelum Matahari berubah menjadi raksasa merah,” jelas Kopparapu. Ketika Matahari semakin tua, suhu lautan akan meningkat, atmosfer akan hilang, dan gaya pasang surut dari gravitasi matahari yang akan membuat kehancuran Bumi.

BACA JUGA:  Super Mario Odyssey Membantu Mengatasi Depresi, Apa Iya?

Dalam waktu sekitar 1,3 miliar tahun ke depan, manusia tidak akan dapat bertahan hidup secara fisik di Bumi karena suhu yang terus meningkat dan kelembapan yang tinggi. Mungkin, sekitar 2 miliar tahun kemudian, lautan akan mengering ketika matahari memancarkan cahaya yang 20 persen lebih terang dari saat ini. Beberapa bentuk kehidupan mungkin masih bertahan, tetapi manusia tidak akan ada.

Planet yang mengancam manusia memiliki kombinasi suhu, kelembapan, dan kecepatan angin. Selain itu, juga ada kombinasi sudut matahari, dan tutupan awan yang membuat manusia tidak dapat lagi mengatur suhu tubuh dengan cara berkeringat. Awalnya, suhu yang berbahaya bagi manusia diprediksi sebesar 35 C, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa suhu 30 C juga dapat menjadi membahayakan nyawa manusia.

Beberapa tempat di Bumi sudah mencapai suhu lebih dari 32 C pada beberapa kesempatan. Menurut model iklim, suhu 35 C akan menjadi hal yang biasa di wilayah seperti Timur Tengah pada akhir abad ini. Gas rumah kaca yang kita hasilkan telah membahayakan kehidupan di Bumi sejak lama. Namun, bahaya ini tidak hanya terjadi di masa depan, tetapi juga mengancam kehidupan manusia dalam beberapa abad mendatang. Penyebabnya adalah perubahan iklim ini karena populasi manusia saat ini yang sulit berkurang.

BACA JUGA:  Hujan Meteor Menakjubkan Di Bulan Desember, Kamu Harus Tahu!
BumiKehancuran BumiPlanetPlanet BumiSains

Related Posts