Perhatikan 7 Ciri-ciri Ponsel yang Terkena Serangan Hacker Ini!
Jika kamu paranoid terhadap ‘hacker,’ sebaiknya baca 7 tips ciri-ciri ponsel yang terkena serangan hacker ini, agar perangkatmu aman dari ancaman internet.
Perhatikan 7 Ciri-ciri Ponsel yang Terkena Serangan Hacker Ini! | Jete Indonesia
Baru-baru ini, para peretas semakin gencar dalam meretas ponsel, baik itu untuk keuntungan ekonomi maupun kepentingan intelijen. Berikut adalah beberapa ciri-ciri ponsel yang terkena serangan hacker.
Kamu bisa masuk ke dalam sistem ponsel dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui aplikasi yang diunduh pengguna dari sumber yang tidak aman. Selain itu, kamu juga bisa masuk melalui situs web berbahaya yang diakses pengguna.
7 Ciri-ciri Ponsel yang Terkena Serangan Hacker
Jika kamu penasaran, berikut 7 ciri-ciri ponsel yang terkena serangan hacker. Namun perlu diingat, tidak semua gejala dibawah ini hanya dapat dikarenakan oleh hacker, melainkan hardware yang sudah lelah dan semacamnya.
1. Baterai Cepat habis
Kapasitas baterai ponsel akan berkurang seiring penggunaan yang terus-menerus, namun jika ponselmu terinfeksi malware, maka kemungkinan baterainya akan lebih cepat habis dengan penurunan yang lebih signifikan.
Ini terjadi karena malware atau aplikasi pengintai mungkin menggunakan daya ponsel untuk memeriksa perangkat dan mengirimkan informasi kembali ke server peretas. Dengan kata lain, penggunaan baterai lebih tinggi dari yang diharapkan, sehingga mengakibatkan konsumsi baterai yang berlebihan.
2. Ponsel Sering Mengalami Overheating
Malware atau aplikasi yang berjalan di belakang layar dapat menyebabkan ponselmu menjadi sangat panas. Jika ponsel terasa panas saat disentuh dan tidak sedang digunakan atau diisi daya, kemungkinan besar ini adalah tanda adanya malware.
Seperti halnya dengan isu baterai, ini menunjukkan bahwa ada kegiatan yang sedang berlangsung di belakang layar, meskipun pengguna tidak menggunakan telepon.
3. Iklan Tiba-tiba yang Aneh
Bukan semua iklan tiba-tiba menunjukkan bahwa ponsel kita telah diretas, tetapi jika muncul terus menerus, itu bisa menandakan bahwa ponsel kita telah terinfeksi oleh adware. Adware adalah jenis program jahat yang memaksa perangkat kita untuk melihat halaman tertentu yang menghasilkan uang melalui klik.
Walaupun pop-up bukan dikarenakan oleh ponsel yang telah terinfeksi, pop-up yang datang dari sumber luar bisa saja mengandung tautan phishing yang bertujuan untuk membuat pengguna memasukkan informasi yang sensitif atau mengunduh malware.
4. Perangkat Menjadi Lambat
Ketika perangkatmu menjadi lambat, bisa jadi itu disebabkan oleh adanya malware yang membebani ponselmu secara berlebihan atau mengganggu aplikasi lainnya. Hal ini terjadi ketika ada aplikasi yang terus berjalan walaupun kamu sudah mencoba menutupnya.
Seperti saat baterai cepat habis, ada banyak hal yang bisa membuat ponsel jadi lebih lambat. Salah satu penyebab utamanya adalah saat ruang penyimpanan penuh, jadi kamu bisa mencoba menghapus beberapa file di Android atau iPhone kamu.
5. Kuota Boros
Tanda lain dari ponsel yang diretas adalah tagihan data yang naik drastis atau kehabisan kuota sebelum akhir bulan. Penggunaan kuota tambahan bisa berasal dari malware atau aplikasi yang berjalan di latar belakang dan mengirimkan informasi kembali ke server mereka.
6. HP Pernah Menelpon/SMS Sendiri
Kamu harus berhati-hati jika kamu menemukan daftar panggilan atau pesan kepada nomor yang tidak kamu kenal. Mungkin saja itu adalah nomor-nomor langganan berbayar yang dipaksa oleh malware untuk dihubungi oleh ponselmu.
Apabila komunikasi berhasil, pengguna mungkin akan dikenakan biaya yang akan masuk ke dalam dompet penjahat siber.
7. Tindakan yang Mencurigakan
Jika seseorang yang meretas memiliki akses ke ponselmu, mereka juga bisa mendapatkan akses ke akun-akunmu, mulai dari media sosial, email, hingga aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan gaya hidup atau produktivitas.
Hal ini dapat terlihat dari aktivitas di akun kamu, seperti mengubah kata sandi, mengirim email, membuat akun baru yang email verifikasinya masuk ke kotak masuk kamu, atau memindahkan email ke tempat sampah yang kamu tidak ingat pernah melihatnya.
Dalam situasi ini, kamu mungkin menghadapi risiko pencurian identitas, di mana orang jahat dapat membuka akun baru atau mengajukan kredit dengan menggunakan informasi yang mereka peroleh dari akunmu yang telah disusupi. Oleh karena itulah selalu waspada saat menjelajah di internet.