Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu pemerintah Amerika Serikat sudah mengatakan akan mewaspadai salah satu platform asal China yaitu TikTok. Dan kini diduga aplikasi TikTok ternyata ditanami Deepfake, bagaimana bisa begitu?
Pada versi terbaru aplikasi pembuat video singkat itu ada serangkaian kode yang disembunyikan yaitu teknologi dari Deepfake Maker. Sebagai informasi, Deepfake memungkinkan seorang pengguna bisa mengubah wajah asli dengan yang palsu.
ByteDance Gunakan Deepfake
AI sejenis Deepfake tentu berbahaya bila digunakan oleh para pelaku kejahatan, khususnya Black Hat Hacker. Deepfake bisa digunakan untuk memanipulasi keaslian foto dan video, sehingga ada video porno menampilkan wajahnya palsu.
Mengenai teknologi pemanipulasi itu, ditemukan oleh Watchful.ai sebagai fitur rahasia, mereka adalah Startup riset pasar aplikasi asal Israel. Bukan hanya ditemukan di TikTok saja, tapi ada juga pada aplikasi milik ByteDance lainnya.
Watchful mengatakan kalau fitur tersebut disembunyikan dan bisa mereka temukan karena bisa diaktifkan dan di uji coba. Saat aktif, fitur itu akan meminta penggunanya supaya melakukan pemindaian wajah dari berbagai sudut angle.
Fitur Deepfake itu juga meminta penggunanya supaya menggerakan wajah guna pemindaian, seperti berkedip, mengangguk, dan membuka serta menutup mulut mereka. Jika benar demikian, berarti TikTok coba mengumpulkan data pengguna.
TikTok Curi Data Pengguna?
Berdasarkan temuan dan penelitian, teknologi Deepfake yang ada di TikTok dan aplikasi Douyin milik ByteDance lainnya menghasilkan manipulasi yang mulus atau rapih. Dengan begitu, maka sulit dikenali apakah videonya palsu atau asli.
Namun juru bicara TikTok menepis dan membatah kalau mereka menyelinapkan teknologi Deepfake Maker di aplikasi mereka. TikTok ternyata ditanami Deepfake.
Pihaknya mengucapkan kalau Fragmen kode yang tidak aktif itu sedang dihapus untuk menghilangkan kebingungan di antara pengguna. Bagaimana menurut kamu?
Sumber: Detik Inet