Hacker Asal China Menyerang Acara Pemilu AS?
Pada bulan juni lalu, Google pernah memperingatkan bahwa para Hacker dari berbagai negara termasuk China mengincar dan berencana akan kacaukan kampanye Pemilu AS 2020 tahun ini. Tetapi, kita kedatangan kabar terbaru yang mengungkap salah satu modus penyerangan pelaku hacker asal China dengan menyamar sebagai software antivirus Mcafee dalam kampanye Pemilu AS. Dengan menanamkan sebuah virus […]
Ilustrasi Hacker | iStockphoto
Pada bulan juni lalu, Google pernah memperingatkan bahwa para Hacker dari berbagai negara termasuk China mengincar dan berencana akan kacaukan kampanye Pemilu AS 2020 tahun ini. Tetapi, kita kedatangan kabar terbaru yang mengungkap salah satu modus penyerangan pelaku hacker asal China dengan menyamar sebagai software antivirus Mcafee dalam kampanye Pemilu AS.
Dengan menanamkan sebuah virus malware ke dalam software Mcafee tiruan, dengan begitu, maka pelaku akan mendapatkan setidaknya sedikit celah untuk melakukan akses. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa simak informasinya berikut ini.
Penyerangan Hacker Asal China yang Kacaukan Pemilu AS
Nama hacker tersebut adalah APT31, yang merupakan peretas yang terkait dengan china sekaligus yang menyamar sebagai software antivirus Mcafee tadi. Secara diam-diam software tersebut akan menginstal malware pada sistem kinerja. Walaupun software tersebut merupakan salinan asli dari GiftHub, ketika sudah ditanami virus maka tetap akan berbahaya.
Apabila serangan dengan cara menyamar sebagai software tadi berhasil, maka akan memberikan celah yang untuk jalan masuk penyusup agar bisa menjalankan perintah atau mencuri file dengan cara mentrasnfernya ke data milik pelaku.
Baca juga: Diserang Hacker, Sistem Rumah Sakit di AS Ini Lumpuh!
Mengenai hal tersebut, para peneliti keamanan mengaitkan China yang sering memberikan jaringan spam berskala besar pada Pemilu AS melalui siaran video YouTube. Dalam video tersebut terdapat beberapa hal yang janggal, mulai dari terjemahan yang aneh dan suara yang terbuat oleh komputer. Mungkin hal tersebut merupakan salah satu rencana Hacker negara China yang berniat Kacaukan Pemilu AS tahun ini.
Tanggaapan Pihak Google Terkait Penyerangan Tersebut
Sang raksasa internet yaitu Google mengatakan bahwa pihaknya selama ini sudah melakukan bersih-bersih terhadap jaringan yang berbahaya, sekaligus sudah menghapus lebih dari 3.000 saluran. Sampai saat ini, belum ada satupun kampanye yang terbukti melakukan rencana penyerangan terhadap pemilu AS.
Google juga menyatakan bahwa serangan yang pengguna gunakan adalah metode brute force. Serangan dengan metode tersebut memang jarang pelaku gunakan kecuali kelompok yang mendapatkan dukungan dan bantuan dari sebuah negara. Sebagai contoh, Google memberitahukan serangan cyber terkait penolakan layanan yang terdistribusi pada tahun 2017 lalu.
Menurut Google sendiri, mereka pernah menerima serangan dengan menggunakan bandwidth 2,5Tbps yang tersebar ke beberapa penyedia internet negara China. Untuk selanjutnya Google akan berjanji untuk melaporkan upaya peretasan atau penyerangan sistem dari Hacker walaupun berasal dari negara mereka sendiri. Mungkin itu juga berkaitan dengan upaya serangan hacker China untuk kacaukan Pemilu AS.
Kalau kamu mempunyai infromasi tambahan ataupun pendapat tersendiri, bisa langsung aja tulis ke kolom komentar yang kami sediakan.
Sumber: Detik Inet