Teknodaim

    Dell Lakukan Riset Yang Memperlihatkan Perkembangan Pengusaha Perempuan di Jakarta

    Di acara pertemuan tahunan ke-10 Dell Women Entrepreneur Network (DWEN), Dell mengumumkan hasil dari Indeks Wirausaha Wanita di Perkotaan (WE Cities Index), yaitu riset yang menyusun peringkat 50 kota-kota di dunia berdasarkan kemampuan kota-kota tersebut mendorong pertumbuhan bagi wirausaha wanita. Peringkat yang disusun Dell ini didasarkan pada dampak dari kebijakan, program dan karakteristik lokal, serta […]

    Beautiful blur casual 935756

    Beautiful blur casual 935756 BACA JUGA:  3 Aplikasi Ini Berpotensi Retas WhatsApp Kamu, Waspada!

    Di acara pertemuan tahunan ke-10 Dell Women Entrepreneur Network (DWEN), Dell mengumumkan hasil dari Indeks Wirausaha Wanita di Perkotaan (WE Cities Index), yaitu riset yang menyusun peringkat 50 kota-kota di dunia berdasarkan kemampuan kota-kota tersebut mendorong pertumbuhan bagi wirausaha wanita.

    Peringkat yang disusun Dell ini didasarkan pada dampak dari kebijakan, program dan karakteristik lokal, serta hukum dan budaya lokal dalam membantu meningkatkan dukungan bagi wirausaha wanita dan ekonomi pada umumnya.

    Disusun berdasarkan pengalaman selama 10 tahun meneliti wirausaha wanita, Dell bekerja sama dengan IHS Markit meneliti dan menyusun peringkat ke-50 kota tersebut berdasarkan lima karakteristik penting, yaitu Modal, Teknologi, Bakat, Budaya dan Pasar.

    Kelima pilar ini disusun ke dalam dua kelompok – lingkungan operasional dan lingkungan pendukung. Peringkat keseluruhan disusun berdasarkan 71 indikator, dimana 45 indikator diantaranya memiliki komponen berbasis gender.

    Indikator individual diberi bobot berdasarkan empat kriteria: relevansi, kualitas data dasar, keunikan dalam indeks dan komponen gender.

    Semua 50 kota telah menunjukkan kemajuan sejak tahun 2017.

    Tapi beberapa kota berhasil menunjukkan kemajuan yang jauh lebih besar daripada yang lain dan kompetisi ke peringkat atas secara otomatis membuat beberapa kota berada di peringkat bawah.

    Beberapa temuan utama dari riset ini:

    • Wilayah Teluk San Francisco (Bay Area) berhasil menggeser kota New York dari posisi pertama tahun ini, sebagian besar berkat keberhasilan wilayah ini menjadi salah satu tempat terbaik bagi wanita mendapatkan akses modal.

    Bay Area juga naik dari peringkat 6 ke peringkat 2 di pilar Budaya, menunjukkan bahwa banyaknya panutan dan dialog publik yang bertujuan untuk menghapuskan “budaya khusus pria” berhasil memberi dampak positif.

    • Dari total 100 poin yang bisa diraih, jumlah poin yang diraih Wilayah Teluk San Francisco dengan posisi No.1-nya hanya sebesar 63,7.

    Angka ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meratakan kesempatan bagi wanita – dan menegaskan riset semacam ini dan dukungan dari pembuat kebijakan sangat dibutuhkan untuk membantu para pendiri/wirausaha wanita secara nyata.

    • Di seluruh dunia, faktor-faktor yang menghalangi dukungan bagi wirausaha wanita termasuk kurangnya modal, biaya hidup yang tinggi, minimnya keterwakilan wanita dalam jajaran kepemimpinan, dan kurangnya kebijakan pemerintah yang mendukung wirausaha wanita.

    • Tiga puluh dari 50 kota menunjukkan kemajuan dalam lebih dari lima puluh persen indikator yang diteliti, dengan kota-kota di Amerika Latin dan Eropa menunjukkan persentasi perbaikan peringkat terbesar.

    • Kota-kota yang paling berkembang mewakili hampir setiap wilayah, yang menunjukkan luasnya cakupan perkembangan di seluruh dunia.

    • Kota Meksiko mencatat perbaikan peringkat terbesar, dari No. 45 di tahun 2017, naik ke No. 29 tahun ini. Kota ini secara khusus telah meningkatkan akses wanita ke pendidikan, akses ke sekolah-sekolah bisnis unggulan dan perbaikan perundang-undangan, serta meningkatkan program pengadaan vendor perusahaan dan akses modal bagi para wirausaha wanita melalui sejumlah kampanye urun dana (crowdfunding).

    Di Asia Pasifik dan Jepang (APJ), kota-kota yang masuk dalam riset ini menunjukkan kemajuan dalam peran sebagai fasilitator pertumbuhan bisnis bagi wirausaha wanita, seiring kemajuan yang ditunjukkan kota-kota lainnya di dunia.

    Kenaikan satu peringkat bagi Jakarta menunjukkan komitmen kota ini untuk mempromosikan wirausaha wanita. Temuan penting di wilayah Asia Pasifik dan Jepang termasuk:

    • Kota-kota di wilayah Asia Pasifik mencatat angka peningkatan tertinggi di pilar Bakat. Wilayah ini juga menunjukkan peningkatan signifikan di pilar Teknologi dan merupakan wilayah yang menunjukkan peningkatan terbaik untuk pilar tersebut.

    • Skor media WE Cities wilayah APAC meningkat sebesar 0,7, dipandingkan 3 di wilayah Eropa dan 0,9 di Amerika Utara. Kota-kota APAC sebagian besar tertinggal di pilar Budaya dan Pasar.

    • Teknologi dan Pasar adalah dua pilar terbaik untuk kota Jakarta. Dari total 100 poin yang bisa diraih, Jakarta meraih skor 36,3 dan 32,1 untuk masing-masing pilar tersebut. Diikuti dengan skor 28,7 untuk Bakat, 23,0 untuk Budaya, dan 16,6 untuk Modal.

    Untuk meningkatkan pilar Budaya, Jakarta perlu meningkatkan jumlah jejaring dan kelompok advokasi nasional khusus untuk wirausaha wanita, meningkatkan persentase keterwakilan wanita di parlemen dan meningkatkan frekuensi acara untuk pemilik bisnis wanita.

    • Jakarta menunjukkan peningkatan terbesar di pilar Teknologi dan Modal. Ibukota negara Indonesia ini menempati peringkat No. 2 di kedua pilar ini diantara kota-kota di APJ.

    Akan tetapi, peningkatan terkecil justru terjadi di pilar Bakat.

    Dengan jenjang dari No. 1 untuk peningkatan terbaik dan No. 50 untuk peningkatan paling minim:

    Jakarta mencetak skor 21,2 untuk peningkatan di pilar Teknologi:

    ▪ Jakarta menunjukkan perubahan signifikan dalam hal persentase wanita yang menggunakan internet (1,0), persentase wanita menggunakan ponsel pintar (3,0), dan rata-rata biaya bulanan internet (untuk kecepatan hingga 8MB) (dihitung dalam US dolar) (4,0).

    Peningkatan peringkat untuk pilar Modal, Jakarta mencetak skor 24,0:

    ▪ Jakarta menunjukkan kinerja terbaik dalam hal meningkatkan persentase total investasi perusahaan dengan keberadaan setidaknya satu eksekutif wanita (2,0).

    ▪ Peningkatan tersebut diikuti di bidang-bidang seperti persentase modal usaha yang ditanamkan di sejumlah bisnis yang setidaknya memiliki 25% jajaran eksekutif wanita (3,0) dan nilai dari modal usaha yang ditanamkan ke berbagai bisnis yang setidaknya memiliki 25% jaaran eksekutif wanita (4,0).

    Untuk pilar Bakat, perbaikan skor Jakarta tercatat di angka 27,9:

    ▪ Kota ini disarankan untuk memperbaiki rasio Wanita vs. Pria dengan pengalaman eksekutif (44,0), meningkatkan persentasi populasi wanita dengan pendidikan menengah atas atau lebih tinggi (41,5) dan menyediakan kursus pelatihan manajemen bisnis atau keuangan dan berbagai program yang ditujukan untuk eksekutif wanita (39,0).

    BACA JUGA:  5 Jenis Video TikTok paling Digemari Netizen Milenial
    Indonesia

    In This Article

    Related Posts