Suvery Mengungkapkan Anak-anak Indonesia Kecanduan Hal Ini Selama Pandemi!

Sebelum ngebahas soal anak yang kecanduan selama Pandemi, Teknodaim mau ngasih tau nih kalau kita sekarang punya Channel YouTube. Dimana disana tersedia berbagai konten video Tutorial, Review dan lain-lain, jadi klik tombol Subscribe ya.

Pandemi Covid-19 memaksa berbagai aktivitas diluar rumah berubah menjadi tak seperti biasanya. Meliputi kegiatan belajar mengajar yang harus dilakukan secara online atau virtual dan diterapkannya WFH alias pegawai yang bekerja dari rumah.

Lalu, Apa yang Dilakukan Gen Z?

Covid-19 membawa dampak yang menumbuhkan kebiasaan baru anak-anak jaman sekarang, salah satunya adalah membuat mereka sangat dominan menggunakan yang namanya sosial media dengan gadgetnya. Dan disini peran orangtua sangat penting.

Kaspersky yang biasanya mengurusi soal keamanan menemukan fakta bahwa hal-hal seperti komunikasi di internet antar anak-anak melejit pesat. Mereka menghimpun data anonim dari pengguna Kaspersky Safe Kids di Windows dan MacOS di Indonesia.

Dalam hal ini, data trafik pengguna yang jadi lebih aktif meliputi mempromosikan, mendistribusikan, dan mendukung aplikasi untuk bertukar pesan instan (komunikasi waktu nyata), forum dan blog, jejaring sosial, layanan kencan online, serta web mail.

Mengenai anak kecanduan sosmed selama Pandemi diprediksi sebagai salah satu dampak karena diterapkannya aktivitas belajar online. Dengan demikian maka para anak-anak juga harus aktif menggunakan sosial media sebagai jalan berkomunikasi.

Dari data yang berhasil mereka himpun, Kasperksy mengungkapkan kalau 91% pengguna internet di Indonesia berusia 15 hingga 19 tahun. Aktif soal keamanan, Kasperksy menekankan supaya orangtua bisa menjaga anak dari program berbahaya.

Karena seorang anak bisa saja secara tak sengaja menggunakan laptop orangtuanya kemudian mengunduh program yang disusupi Malware. Hal ini tentu bisa berakibat fatal, karena bisa membuat data atau perangkat sekalipun dibajak oleh para peretas.

Kaspersky menyarankan orangtua anak-anak supaya mulai aktif berkomunikasi dan memberikan edukasi seputar penggunaan internet. Mengajari mereka supaya tak membuka email dan link sembarangan, serta mengajarkan tentang penipuan online.

Sumber: Detik Inet