Setelah WhatsApp dan saudaranya Facebook, kini giliran platform sebelah yang dilaporkan punya celah keamanan. Disebutkan dalam laporan, ada celah Twitter yang membuat data para penggunanya berada dalam bahaya penyalahgunaan.
Laporan tersebut ditemukan oleh peneliti keamanan London, bernama Ibrahim Balic. Sang peneliti menyampaikan laporan bahwa celah keamanan yang dimaksud bakal terbuka saat pengguna mengunggah kontaknya ke profil Twitter.
Potensi Bocor Data?
Sebenarnya Twitter sudah pernah memperingatkan sebuah celah keamanan di aplikasi Twitter mereka seminggu lalu. Celah itu adalah adanya temukan kode peretas yang bisa melacak data pribadi di akun penggunanya, dan ini bisa fatal.
Namun untuk masalah versi itu, harus menggunakan dan menyusupkan kode tertentu, sedangkan versi laporan Ibrahim ini tidak sama sekali memerlukannya. Dilaporkan ada 17 juta nomor telepon pengguna yang tersebar karena celah ini.

Sang peneliti keamanan mengatakan kalau ia bisa mencocokkan kebenaran nomor telepon tersebut ke pengguna di tujuh negara. Salah satunya adalah nomor telepon seorang politisi senior Israel dan sejumlah pejabat lain, wah ngeri juga ya.
Jadi ketika pengguna mengunggah satu kontaknya ke Twitter, ada aplikasi yang akan mengambil satu data pengguna lain. Setelah nomor telepon akan dicocokan dengan nomor telepon di catatan Twitter, lalu bakal menemukan nama akunnya.
Wajib Waspada
Untuk saat ini, sebaiknya pengguna jangan mengunggah data nomor telepon dulu karena diketahui ada celah Twitter tadi. Karena pelaku bisa mengetahui nomor telepon seseorang untuk mengetahui akun Twitter si pemilik akun tersebut.
Mirip seperti yang dialami Facebook, data-data pengguna Twitter juga pernah bocor pada tahun 2016. Saat itu ada 32 Juta lebih data penggunanya bocor, bahkan di tahun 2018 mereka meminta 330 juta penggunaya segera mengganti password.
Sumber: Detik Inet