Bagaimana Nasib Pengguna HP Black Market di Indonesia Setelah Diblokir?

Belakangan ini, pengguna handphone di Indonesia tengah dihebohkan terkait kabar pemerintah ingin memblokir handphone black market yang masuk ke Indonesia.

Mulai beberapa bulan kedepan pemerintah akan mulai mengatur pemblokiran handphone black market yang akan di tandatangani sesuai dengan regulasi peraturan pemerintah (permen).

Lantas bagaimanakah nasib pengguna handphone blackmarket di Indonesia?

Ada sebuah sistem yang bernama Device Identification, Registration, and Blocking System (DIRBS) yang nantinya akan digunakan mengidentifikasi apakah handphone kamu termasuk kedalam daftar handphone blackmarket atau tidak. Cara kerjanya adalah dengan memvalidasi database nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) pada Handphone-mu.

Jika nomor IMEI handphone yang kamu gunakan tidak terdaftar dalam database, maka handphone yang kalian gunakan akan terblokir.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) juga akan fokus pada Eqiupment Identity Register (EIR) untuk dapat memantau, menganalisis, dan perangkat IMEI. Langkah ini sudah dilakukan oleh beberapa negara lain, seperti Turki, Italia, Kenya, Ukraina, Mesir, dan Nepal.

Pemblokiran HP black market ini akan dilakukan pemerintah dan bekerja sama dengan operator penyedia jaringan di Indonesia. HP blackmarket yang terdeteksi maka tidak bisa menggunakan operator lokal lagi.

Nah jika memang benar HP black market diblokir dan tidak bisa menggunakan operator lokal lagi, semanapun canggih HP black market tersebut, maka percuma sajakan guys?

Melihat adanya kemungkinan jumlah pemblokiran yang sangat tinggi, sepertinya pemerintah hanya akan memblokir perangkat pasar gelap yang baru dibeli, namun tidak berpengaruh pada perangkat lama yang kalian pakai.

Sepertinya nasib para sobat pengguna handphone black market yang lama masih aman nih guys, semoga aja ya!