Microsoft Rampas 50 Situs dari Para Hacker Korea Utara!

Baru-baru ini Microsoft baru saja memenangkan gugatan pengadilan atas 50 domain situs yang digunakan oleh Hacker yang beroperasi di negara Korea Utara. Mereka mengambil alih hak atas situs-situs tersebut, Microsoft merampas situs.

Diketahui situs-situs dan domain yang terkait digunakan oleh para pelaku Cybercrime atau Black Hat Hacker untuk melakukan serangan siber dengan metode Spear Phising. Nama dari kelompok Hacker itu adalah Thallium.

Hacker Korut VS Microsoft

Metode yang digunakan para pelaku kejahatan siber itu menggunakan teknik yang memungkinkan mereka bisa mendapatkan informasi mengenai target mereka secara masal. Maksudnya, mereka bisa mengumpulan data personalnya.

Para pelaku memanen data dan informasi korbannya yang tersedia di sosial media dan platform-platform publik lainnya. Setelah itu mereka mengirimkan email penipuan alias melakukan teknik Phising yang mengincar targetnya tadi.

Email yang mereka kirimkan punya banyak modus, yang paling utama mereka mengelabuhi targetnya dengan membuat tampilan pesan pada email supaya terlihat kredibel dan asli. Namun sekarang Microsoft merampas situs mereka.

Sebagai informasi, email yang dikirimkan pelaku mengincar target-target mereka untuk diarahkan ke situs palsu yang akan mencuri informasi dari akun mereka. Dengan begitu mereka bisa mengakses email, daftar kontak dan juga data lainnya.

Kasus yang Terjadi di YouTube

Sebelumnya, saya sebagai penulis menjumpai beberapa konten kreator yang mengatakan kalau Channel mereka sudah diretas dan dicuri orang tidak dikenal. Mungkin saja, kelompok Black Hat Korea Utara ini ada kaitannya, bisa saja kan.

Namun berdasarkan lansiran dari sumber, dikatakan kalau mereka menargetkan orang-orang tertentu seperti pegawai pemerintahan, kelompok think-tank, staf universitas dan individu yang bekerja di sektor pengayaan nuklir.

Tambahan, korban-korban mereka saat ini kebanyakan berasal dari Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan. Oh iya, mereka juga mampu merobohkan infrastruktur dengan mencuri data-data pentingnya. Ngeri ya, ada tanggapan?

Sumber: Detik Inet