Rencananya Google menggunakan AI untuk menggantikan pekerja manusia di Unit Ad Sales. Lalu, saat ini memiliki niat untuk terlibat dalam persaingan generative AI yang sedang populer saat ini. Baru-baru ini, mereka meluncurkan Gemini, sebuah AI multimodal yang bertujuan untuk bersaing dengan GPT4 yang OpenAI kembangkan.
Namun, kenyataannya Google tidak hanya menawarkan layanan kecerdasan buatan ini kepada orang lain. Secara internal, ada dugaan kalau Google juga menggunakan teknologi serupa. Bagaimana cara Google menerapkannya?
The Information mengatakan bahwa Google akan mulai menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menggantikan pekerja manusia. Kabarnya Google akan melakukan restrukturisasi pada unit penjualan iklan mereka yang saat ini diisi oleh 30 ribu pegawai.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa anggapan bahwa AI hanya akan berperan sebagai asisten dan tidak akan sepenuhnya menggantikan pekerjaan manusia hanyalah omong kosong belaka. AI jelas-jelas memiliki kemampuan untuk menggantikan pekerjaan manusia, meskipun tidak secara keseluruhan, dan hal ini akan berdampak pada pengangguran manusia.
Google juga telah melakukan pemangkasan jumlah karyawan secara besar-besaran tahun ini. Ada perkiraan sekitar 12 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja akibat peningkatan biaya operasional dan ketidakpastian ekonomi.
Google Berencana Mempekerjakan AI dalam sistem back-end
Baca Juga:
- Google PHK 12.000 Karyawannya di Seluruh Dunia – Dafunda.com
- V BTS Jadi Orang Asia Paling Dicari Di Google Sepanjang Tahun 2022 – Dafunda.com
Kabarnya bahwa Google berencana untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (ML), dan otomatisasi untuk menggantikan beberapa peran manusia di bagian belakang sistem. Sebelumnya, Google menggunakan AI (GenAI) di bagian depan sistem untuk pengiklan dan konsumennya.
Sulit untuk memperkirakan berapa banyak karyawan Google yang akan di-lay off kali ini. Jika laporan ini benar, sangat mungkin bahwa banyak perusahaan di masa depan akan mengadopsi pendekatan yang sama dalam mencapai efisiensi.
Sistem automasi menggunakan Generative AI ini juga akan terus mengalami perkembangan. Kemungkinan besar di masa depan, perusahaan akan hanya mempekerjakan setengah jumlah karyawan manusia dan sisanya akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: