Baru-baru ini, Steve Bannon yang merupakan mantan penasehat sang Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengingatkan Apple akan kemungkinan yang bisa terjadi akibat kemarahan Donald Trump. Pasalnya kini Trump desak Apple.
Trump mendesak perusahaan yang terkenal akan produk iPhone tersebut supaya mau membuka keamanan mereka demi kepentingan penyidikan. Apa yang terjadi?
Antara Apple dan Kasus di AS
Mengenai Apple dan Donald Trump, telah terjadi kasus pembunuhan yang dimana pelakunya menggunakan iPhone saat melakukan aksi kriminalnya. Dengan begitu iPhone yang digunakan menjadi bukti dan menyimpan data.
Pemerintah Amerika Serikat dan sang Presiden meminta Apple supaya bersedia membuka kunci iPhone milik tersangka penembakan di pangkalan angkatan laut AS di Pensacola, Florida pada Desember kemarin. Tapi Apple tegas menolaknya.

Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, pasalnya akan terjadi hal yang tidak diinginkan ketika Apple bersedia menaati permintaan tersebut. Bahkan ini menyangkut keamanan data semua pengguna iPhone. Wah kok serem ya?
Sebagai informasi, pada 6 Desember lalu, telah terjadi aksi penembakan yang menewaskan tiga pelaut dan 8 orang terluka. Pelakunya adalah mantan anggota militer Arab Saudi Mohammed Saeed Alshamrani, yang juga diduga radikalisme.
Ketika Keamanan Dibuka?
Ketika Apple bersedia untuk membuat akses belakang atau backdoor meski hanya pada satu iPhone, maka resiko seluruh iPhone diretas akan terbuka pula. Untuk membuka iPhone tersangka, Apple mau tak mau harus merusak software iOS.
Dengan begitu, maka akses ke semua data pada perangkat akan terbuka dan bisa dilihat oleh pelaku-pelaku pencari celah. Sederhananya, tidak ada jaminan bahwa metode membuka iPhone tetap hanya diketahui oleh aparat penegak hukum saja.

Namun sekarang mereka juga harus berhadapan dengan tekanan dari otoritas termasuk Trump. Bannon berharap Apple bersedia membuka iPhone tersangka, supaya tidak terjadi hal-hal lain dari perlakuan yang tidak bagus Donald Trump.
Namun pada 2016 lalu Apple berhadapan dengan FBI dan Departemen kehakiman AS karena persoalan yang serupa. Namun bedanya, FBI sendiri berhasil menemukan vendor swasta tak dikenal, yang mampu meretas keamanan iPhone.
Kira-kira menurut kamu, gimana nih soal masalah Trump desak Apple ini, apakah Apple akan bernasib seperti Huawei? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya.
Sumber: Detik Inet