Sebelum ngebahas soal beberapa aplikasi berbahaya yang baru, Teknodaim mau ngasih tau nih kalau kita sekarang punya Channel YouTube. Dimana disana tersedia berbagai konten video Tutorial, Review dan lain-lain, jadi klik tombol Subscribe ya.
Google kembali menendang ataupun menghanguskan aplikasi-aplikasi berbahaya di layanan resmi mereka untuk perangkat Android, di Play Store. Setidaknya, ditemukan 11 aplikasi baru yang mengandung malware super berbahaya bagi pengguna wallet.
11 Aplikasi dengan Malware Joker Baru
Sebelas aplikasi berbahaya yang dimaksud disini bahkan berpotensi buat menguras dompet online pengguna yang tak berhati-hati. Cara kerjanya adalah mendaftarkan pengguna ke layanan berbayar secara membabi buta tanpa sepengetahuan pengguna.
Malware yang bisa melakukan hal itu tentu adalah Joker. Malware jenis itu memang sudah menghantui Google Play Store sejak tahun 2017. Malware susupan itu terlebih dulu akan menunggu beberapa waktu hingga beberapa hari dari instalasi aplikasinya.
Setelah itu, baru program akan mengaktifkan malware Joker yang disisipkan. Cara itu dilakukan untuk bisa menghindari program pendeteksi malware milik Google, licik.

Temukan malware Joker versi baru ini didapati oleh peneliti dari Check Point. Mereka menemukan malware ini bersembunyi di 11 aplikasi yang sudah diunduh sekitar 500 Ribu kali di Play Store. Jika kamu punya salah satunya, lebih baik uninstal sekarang!
- com.imagecompress.android
- com.contact.withme.texts
- com.hmvoice.friendsms
- com.relax.relaxation.androidsms
- com.cheery.message.sendsms
- com.peason.lovinglovemessage
- com.file.recovefiles
- com.LPlocker.lockapps
- com.remindme.alram
- com.training.memorygame
Kalau memang sudah menggunakan aplikasi-aplikasi diatas cukup lama, pengguna disarankan untuk mengecek tagihan kartu kredit untuk melihat dan memastikan jika saja mereka sudah menjadi korban. Malware Joker memang sering hilang dan pergi.
Sebagai pengguna yang bijak, unduh aplikasi dari developer jelas dan sudah terbukti keabsahannya saja. Penyusupan malware memang tengah marak-maraknya beberapa tahun terakhir. Bahkan awal tahun ini, Google telah menghapus 1.700 aplikasi serupa.
Sumber: Detik Inet