Saat ini, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sedang berlangsung dengan cepat. Beberapa waktu yang lalu, muncul inovasi bernama ChatGPT, dan sekarang ada teknologi AI yang dikenal dengan nama Perplexity AI.
Apa yang dimaksud dengan Perplexity AI?
Perplexity AI adalah sebuah mesin pencari yang menggunakan kecerdasan buatan dan berfungsi seperti chatbot. Dengan menggunakan teknologi tersebut, pengguna dapat berbicara dengan mesin ini untuk mencari informasi tentang berbagai topik. Aplikasi ini akan memberikan jawaban yang sesuai dengan instruksi yang pengguna berikan.
Baca Juga:
- ConnectedPaper, AI Mencari Paper yang Terbaik dan Relevan- Teknodaim.com
- Humata AI: Tugas Dapat Selesai Dengan Mudah! – Teknodaim.com
- 7 Rekomendasi AI Logo Generator Paling Mudah dan Murah! (teknodaim.com)
Siapa yang menjadi tokoh di balik konsep Perplexity AI?
Meskipun mungkin Anda tidak mengenal mereka, orang-orang di balik Perplexity AI ini adalah orang-orang yang tidak biasa. Di antara mereka ada Aravind Srivinas sebagai pemimpin, Denis Yarats, Johnny Ho, dan juga Andy Konwinsky.
Biarpun mereka tidak begitu populer di kalangan orang biasa, namun mereka memiliki catatan prestasi dan pengalaman yang sangat baik dalam pengembangan teknologi AI.
Hubungan antara Perplexity AI dan ChatGPT
Perplexity AI dan ChatGPT memiliki kesamaan dalam cara kerjanya yang sederhana. Keduanya dianggap memiliki tingkat “kepintaran” yang sama karena kemampuan mereka untuk menjawab pertanyaan yang relevan satu sama lain.
Alasan munculnya persamaan ini adalah karena aplikasi ini juga menggunakan model bahasa Generative Pre-training Transformer (GPT). Meskipun aplikasi ini menggunakan versi GPT-3.5 yang sedikit lebih tua daripada GPT-4 yang ChatGPT gunakan.
Namun, tak perlu khawatir, jika kamu memiliki dana tambahan dan ingin menggunakan Claude-2 atau GPT-4, kamu dapat memilih versi Pro.
Manfaat
Perplexity AI tidak hanya menggunakan model bahasa, tetapi juga mengintegrasikannya dengan algoritma kecerdasan buatan yang berbasis Natural Language Processing (NLP). Dengan menggunakan algoritma ini, Ai yang satu ini dapat memberikan jawaban dan informasi yang akurat kepada pengguna. Keunggulan ini menjadikan aplikasi ini sebagai pesaing utama ChatGPT.
Alat ini menggunakan metode indexing dan Large Language Model (LLM) saat pengguna memberikan instruksi. Misalnya, jika pengguna ingin mencari informasi tentang suatu topik melalui chat dengan Perplexity AI, aplikasi ini akan melakukan pencarian dengan menggunakan indeks pencarian dan menampilkan halaman-halaman internet yang relevan dengan instruksi yang pengguna berikan.
Setelah melakukan pencarian, Perplexity AI akan menampilkan hasilnya melalui chatbot LLM. Algoritma ini akan mencari di laman web yang telah kita pilih sebelumnya dan memberikan jawaban sesuai dengan permintaan pengguna.
Jawaban yang Perplexity berikan hanya berasal dari sumber yang jelas karena teknologi ini telah dilatih untuk tidak memberikan informasi yang tidak valid.
Berita baiknya, aplikasi juga dapat kita gunakan dalam Bahasa Indonesia. Jadi, kamu cukup memasukkan kata atau kalimat dalam Bahasa Indonesia, dan Perplexity akan memberikan hasilnya dalam Bahasa Indonesia juga. Ini termasuk jawaban dan situs web yang menjadi referensinya.
Demikian penjelasan mengenai Perplexity. Semoga artikel dapat memberikan manfaat untuk para pembaca Teknodaim. Sampai bertemu di artikel berikutnya, ya!
Baca Juga: