4 Fungsi Registry di Sistem Operasi Windows yang Harus Kamu Tau!

Di dunia ini para peselancar internet yang menggunakan PC atau laptop sebagai perangkat utamanya hanya memahami fungsi dari fitur-fitur dasar yang bisa dilihat saja. Tahukah kamu apa itu Registry dan fungsi Registry di Windows?

Jika belum maka saatnya kamu memahaminya, karena ketika sudah menguasai kontrol-kontrol disana kita bisa lebih leluasa untuk memecahkan masalah-masalah yang mungkin tidak bisa diselesaikan dengan metode pada umumnya.

4 Fungsi dari Registry di Sistem Windows

Sebelu itu, sedikit penjelasan mengenai Registry. Fitur penting itu berisi kumpulan-kumpulan Konfigurasi yang diterima komputer saat penggunanya melakukan instalasi program dan aktivitas serupa lainnya. Dan inilah fungsinya:

1. Penghubung Hardware dan Software

Tahukah kamu, saat Hardware yang digunakan komputer beroperasi menjalankan sebuah program yang baru saja di instal, maka tidak akan langsung bekerja. Namun terlebih dahulu melakukan pencatatan data dan konfigurasi.

Konfigurasi tersebut diolah oleh Registry itu tadi, dan disana kita bisa mengatur manual resolusi software, volume suara, atau melakukan pengaturan konfigurasi software-software lain yang mungkin tidak ada di bagian utamanya yang terlihat.

2. Penyokong Sistem

Penyokong sistem, maksudnya adalah Registry berfungsi untuk pengatur perintah-perintah sebelum dijalankan. Jika Reg atau Registry mengalami masalah atau eror, maka sebuah Sistem Operasi mungkin akan langsung berhenti bekerja.

Jadi kalau belum tau apa yang harus di edit, diubah atau dimanipulasi jangan diotak-atik sembarangan. Karena Registry punya pengaruh yang sama besarnya seperti CMD atau Folder Sistem32. Bisa dibilang keduanya berkaitan sangat erat.

3. Pencatat Chace

Ketika kita melakukan instalasi program atau software, maka data History atau bekasnya akan tercatat di Registry. Jadi meskipun dihapus dan diinstal kembali, perubahan yang sudah dilakukan bisa saja tidak akan kembali seperti semula.

Sama seperti saat kita mematikan Antivirus atau Windows Defender, nah setelah kita melakukan Booting Ulang atau Restart, maka kondisinya akan kembali hidup seperti semula. Hal tersebut terjadi karena adanya Chace yang ada di Registry.

Baca Juga:

• Mengenal CMD, Bagian Penting di Sistem Operasi
• Mengenal Dark Net, Sesuatu yang Lebih Bahaya dari Deep Web
• Mengenal Prosesor, Komponen Vital di Sebuah Gadget

4. Membantu Kita Memanipulasi Perintah Sulit

Dengan Registry kita bisa melakukan perintah yang mungkin tidak bisa dilakukan dengan cara umum, misalnya sebuah program tidak bisa dihapus dan muncul tulisan Acces Denied. Namun untuk hal itu, kita perlu belajar lebih jauh lagi.

Di Registry kita bisa melakukan banyak hal, meliputi edit direktori atau root, mengubah pengaturan yang mungkin dalam keadaan Acces Denied. Kemudian kita juga bisa menghapus sisa-sisa virus yang sempat menginfeksi komputer.

Kalau kamu pengen liat-liat dulu, cara membukanya mudah saja kok. Apalagi buat kamu pengguna Windows 10, silahkan ketik Registry Editor di menu Start, kemudian programnnya akan muncul dan tinggal klik saja. Atau bisa satu lagi.

Tekan tombol Windows dan R bersamaan pada keyboard, setelah itu ketik Regedit. Setelah itu Registry Editor akan terbuka, dan kamu bisa melakukan banyak hal.

Sekarang sudah paham mengenai apa itu Registry dan apa fungsi Registry di Windows? Kalau ada tambahan atau tanggapan terkait topik pembahasan tulis di kolom komentar ya. Subscribe Channel Teknodaim di YouTube, semoga bermanfaat.