Salah satu virus Spyware di WhatsApp sedang banyak dibicarakan. Pasalnya kini mulai meneror para penggunanya. Sehingga hal tersebut membuat pihak WhatsApp turun tangan dengan mengajukan gugatan hukum kepada dalangnya. Menurut informasi yang Teknodaim dapat dari beberapa sumber. Virus spyware itu diciptakan oleh salah satu perusahaan asal Israel, yaitu NSO Group.
Virus tersebut merupakan sebuah eksistensi dari Pegasus buatan perusahaan milik Israel yang pernah terdengar kabarnya pada tahun 2016 lalu. Seperti diketahui, mereka menggunakan pegasus untuk memata-matai aktivis Uni Emirat Arab. Terlalu banyak kasus kematian orang-orang yang mengaitkan eksistensi Pegasus ini dan kini terbukti mulai menjadi virus yang menyebar di aplikasi pesan instan bernama WhatsApp.
Spyware yang Masuk ke WhatsApp
Spyware di WhatsApp yang mereka bicarakan ini dapat menginfeksi pengguna lainnya melalui fitur telepon baik untuk versi Android maupun di iOS. Dan yang membuatnya ini sangat berbahaya adalah meskipun panggilan tidak dijawab, Spyware ini tetap bisa menyusup ke perangkat korbannya. Hal inilah yang membuat pihak WhatsApp sendiri yang jadi harus turun tangan untuk menanganinya.
Bahkan untuk beberapa kasus yang sudah terjadi, history panggilan telepon yang tak terjawab itu bisa hilang. Sehingga pengguna WhatsApp yang terkena virus Spyware ini tidak akan sadar apa yang sedang terjadi pada ponselnya. Dengan virus Spyware di WhatsApp ini, pelaku dapat mengakses bahkan mencuri beragam informasi pribadi korbannya mulai dari pesan teks hingga data pribadi dan lokasinya.
Pelaku dari virus Spyware ini tidak peduli profesi apa yang korbannya jalani baik itu mulai aktivis kemanusiaan, jurnalis, pengacara dan sejumlah profesi lain. Dia hanya peduli dengan data pribadi korban yang bisa dia pakai untuk kesenangan tersendiri. Perusahaan NSO yang membuat pegasus ini pun kini tengah banyak orang perbincangkan.
Tanggapan NSO Terhadap Tuntutan WhatsApp
Setelah WhatsApp tuntut karena sudah membuat virus Spyware di WhatsApp, perusahaan NSO justru menolak tuntutan tersebut. Dengan mengatakan kalau kami menjual Pegasus dalam rangka untuk mencegah kriminal dan teror bukan untuk mencari keuntungan tersendiri apalagi untuk mengacak-acak WhatsApp. Kami hanya mengoperasikannya berdasarkan badan intelijen atau penegak hukum.
Gimana tanggapan kamu terkait informasi kali ini, apakah kamu setuju kalau NSO dituntut WhatsApp atau kamu memandang NSO bertugas demi keamanan? Kamu bisa tulis pendapat dan opini kamu pada kolom komentar yang kami sediakan.