4 Masalah Keuangan Pasangan Muda yang Sering Dihadapi, Segera Komunikasikan dengan Pasanganmu!

"Masalah keuangan seperti utang dan perencanaan masa depan sering dihadapi pasangan muda. Komunikasikan segera untuk menemukan solusi bersama!"
5 Min Read
Masalah keuangan yang sering dihadapi Pasangan Muda
Desain Tanpa Judul - 2024-12-25t170104.882

Memulai kehidupan bersama sebagai pasangan muda adalah momen yang penuh kebahagiaan sekaligus tantangan. Di tengah euforia menjalani babak baru, sering kali muncul berbagai masalah keuangan pasangan muda yang sering dihadapi dan tidak diduga-duga.

Mulai dari perencanaan anggaran rumah tangga, pembayaran utang, hingga investasi masa depan, semuanya memerlukan komunikasi dan kerja sama yang baik. Jika tidak dikelola dengan bijak, masalah keuangan ini dapat menjadi sumber konflik yang mengganggu keharmonisan hubungan.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali dan mendiskusikan tentang masalah keuangan pasangan muda agar dapat menemukan solusi terbaik bersama pasangan tercintamu.

4 Masalah keuangan Pasangan Muda yang sering dihadapi

1. Tidak Menyesuaikan Pengelolaan Keuangan dengan Pasangan

Masalah keuangan Pasangan Muda
Image: Beautynesia

Masalah keuangan yang sering dihadapi oleh pasangan muda bisa muncul akibat ketidaksiapan salah satu atau kedua belah pihak, baik suami maupun istri, dalam mengelola keuangan secara bersama.

Kebiasaan berbelanja yang terbawa dari masa lajang dapat terus berlangsung setelah menikah dan kurangnya komunikasi mengenai hal ini dengan pasangan dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam pengaturan keuangan.

Keinginan untuk memenuhi kebutuhan pribadi yang bersifat konsumtif sering membuat pasangan enggan untuk terbuka mengenai penghasilan mereka yang sebenarnya, yang pada gilirannya menyulitkan pemenuhan berbagai kebutuhan keluarga.

2. Tidak Membuat Rincian dan Tidak bisa mengatur sesuai dengan Skala Prioritas

Masalah keuangan Pasangan Muda
Image: winpartners

Terkait dengan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, penyusunan rencana belanja dan pengalokasian kebutuhan secara proporsional sangat penting dalam pengelolaan keuangan bersama.

Hal ini menjadi krusial karena arus kas dalam rumah tangga lebih rumit dan perlu diprediksi dari awal agar tidak mengganggu kehidupan keluarga ketika ada kebutuhan yang terlewatkan dari catatan.

Oleh karena itu, disarankan untuk merencanakan pengeluaran dengan sangat rinci dan mengatur berdasarkan prioritas. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung total pendapatan.

Setelah itu, sebutkan semua komponen kebutuhan secara terperinci beserta jumlah dana yang diperlukan untuk masing-masing komponen. Pastikan semua potensi kebutuhan, termasuk yang terkecil, tercatat dengan baik.

Kesalahan dalam mengelola pengeluaran dapat terjadi pada pasangan yang baru menikah. Mereka mungkin lebih mengutamakan kebutuhan untuk aktivitas santai atau rekreasi sebelum memenuhi kebutuhan dasar.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan perhitungan mendetail mengenai kebutuhan dasar yang diperlukan setiap bulan, serta mempertimbangkan komponen kebutuhan lainnya yang tidak perlu dipenuhi segera, agar sesuai dengan kondisi pendapatan keluarga.

Pastikan agar pos kebutuhan yang paling penting tidak terganggu terlebih dahulu. Setelah itu, baru kebutuhan yang kurang mendesak dapat disesuaikan atau dinegosiasikan jika pendapatan yang tersedia memang terbatas.

3. Mengandalkan Kredit untuk Memenuhi Kebutuhan Pokok

Masalah keuangan Pasangan Muda
Image: Orami

Penumpukan masalah dari poin-poin sebelumnya jika tidak dikelola dengan baik dapat berkembang menjadi masalah baru.

Jika beberapa komponen kebutuhan pokok tidak terpenuhi akibat pengelolaan keuangan yang kurang efektif, ada kemungkinan pasangan baru yang sedang memulai kehidupan rumah tangga akan mengalami kesulitan finansial.

Mereka kemudian mungkin akan mencari dana dari sumber eksternal untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Sumber pembiayaan ini yang cenderung lebih mudah diperoleh adalah dengan mengajukan kredit melalui berbagai jenis pinjaman. Atau sebagai alternatif cepat, dengan menggunakan dana dari kartu kredit.

Menggunakan dana pinjaman untuk kebutuhan dasar seperti ini dapat berisiko menimbulkan masalah keuangan yang lebih serius di masa depan. Apalagi jika menggunakan kartu kredit, yang dapat menyebabkan keluarga menghadapi beban tagihan yang lebih tinggi daripada kebutuhan sebenarnya di bulan-bulan berikutnya.

Sebaiknya, pinjaman digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dengan tujuan meningkatkan arus kas keluarga. Contohnya, cicilan tanpa bunga atau dengan suku bunga rendah untuk membeli barang elektronik rumah tangga atau kebutuhan pendidikan anak, seperti laptop. Penting untuk diingat, hindari berutang untuk membeli barang-barang yang diperlukan sehari-hari.

4. Tidak Menyusun Rencana Keuangan untuk Jangka Panjang

Masalah keuangan Pasangan Muda
Image: Parapuan

Meskipun terdengar tidak asing, menabung untuk mempersiapkan rencana keuangan di masa depan sangatlah krusial bagi pasangan muda dan sebaiknya dilakukan secepat mungkin. Di fase-fase berikutnya, akan muncul berbagai kebutuhan yang dapat meningkat biayanya, seperti pengeluaran mendadak untuk perawatan rumah, acara keluarga, dan sebagainya.

Selanjutnya, jika ada rencana untuk memiliki anak, akan muncul berbagai kebutuhan baru di samping pengeluaran dasar, seperti biaya pendidikan dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Selain itu, penting juga untuk memikirkan persiapan pensiun sejak awal.

Apabila hal tersebut diabaikan dalam pengelolaan keuangan, maka akan ada kemungkinan munculnya beban masalah keuangan ketika kebutuhan tersebut muncul di masa depan. Oleh karena itu, sebaiknya persiapkan dengan cara menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk keperluan tersebut.

Leave a Comment