Google telah meluncurkan fitur social learning untuk kerangka kerja yang menggunakan kecerdasan buatan atau AI. Fitur ini mereka klaim memberikan manfaat yang besar dalam proses belajar dan mengajar di sekolah, serta dalam rapat di kantor.
Menurut laporan dari Gizmochina pada hari Selasa, 12 Maret 2024, fitur social learning Google memiliki kemampuan untuk memungkinkan pengguna bekerja sama satu sama lain, namun tetap menjaga privasi mereka.
Ini berarti bahwa kerangka kerja yang dibagikan melalui fitur ini akan tetap aman, meskipun setiap pengguna berada dalam satu file.
Fitur social learning dari Google ini menggunakan kecerdasan buatan untuk berfungsi. Sistem ini dapat berinteraksi secara alami dan berbagi pengetahuan untuk meningkatkan kinerja dalam berbagai tugas.
Baca Juga: Google Rilis Pembaruan SEO Baru untuk Melawan Situs-situs Spam di Daftar Pencarian
Cara Kerja Social Learning Google
Dengan menggunakan social learning Google, pengguna dapat saling berbagi data dan file melalui kerangka dan model yang ada.
Analoginya adalah seperti seorang guru yang dapat memberikan pengetahuan kepada siswa tanpa harus langsung memberikan data yang sensitif atau pribadi. Keamanan data selalu dijaga oleh Google.
Situasi seperti ini sangat membantu dalam mencegah malware dan tindakan yang sensitif karena kejahatan siber, sehingga menjaga privasi dan memudahkan proses pembelajaran yang efektif.
Dalam sistem ini, para siswa akan belajar dari berbagai model guru yang memiliki keahlian dalam tugas-tugas spesifik, seperti mengenali spam, memecahkan soal matematika, atau menjawab pertanyaan berdasarkan teks.
Selain itu, model guru juga bisa menghasilkan contoh-contoh baru atau instruksi untuk tugas-tugas, yang akan memperkuat proses pembelajaran.
Selain itu, penelitian telah membuktikan bahwa fitur social learning sangat efektif dalam meningkatkan prestasi siswa dalam berbagai tugas. Contoh buatan sistem ini berhasil mencapai efektivitas yang sama dengan data asli, sambil mengurangi risiko privasi secara signifikan.
Sama halnya dengan petunjuk yang dihasilkan oleh fitur ini, telah terbukti meningkatkan prestasi siswa dan menunjukkan kemampuan model bahasa untuk beradaptasi dengan petunjuk tersebut.
Selanjutnya, para peneliti ingin mengembangkan kerangka pembelajaran sosial dan mengeksplorasi penggunaannya dalam berbagai tugas dan koleksi data.
Baca Juga: