Awal Mula Terciptanya Starlink, Berkaitan Dengan Palestina

Sejarah hadirnya Starlink, mulanya sebagai bentuk bantuan kemanusiaan terhadap terpurusnya komunikasi di jalur Gaza.
5 Min Read
Ilustrasi Starlink (vritimes)
Ilustrasi Starlink (vritimes)

Sejarah Starlink – Pada hari Jumat tanggal 27 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza, Palestina. Yang mana menyebabkan terjadinya pemutusan layanan komunikasi di Jalur Gaza.

Menurut berita dari Reuters, situasi ini menjadi lebih sulit bagi relawan dan organisasi kemanusiaan untuk melaksanakan tindakan penyelamatan.

Kemudian, kala itu Elon Musk berencana untuk menyediakan layanan komunikasi melalui Starlink. Yang mana akan ia dedikasikan untuk mendukung PBB dan penyedia bantuan resmi di Gaza, mengingat situasi saat ini.

Ilustrasi Satelit Starlink (tesmanian)
Ilustrasi Satelit Starlink (tesmanian)

Dalam X, pada Sabtu (28/10/2023), Musk menulis bahwa mereka akan memberikan dukungan kepada PBB dan organisasi bantuan lain yang diakui secara internasional. Jadi, sebenarnya apa itu layanan internet Starlink milik Elon Musk?

Menurut informasi dari ZDNet, Starlink adalah layanan internet melalui satelit yang dijalankan oleh SpaceX, perusahaan yang dimiliki oleh Elon Musk.

Pada bulan Januari 2015, terdapat pengumuman tentang rencana untuk mendirikan layanan internet bernama Starlink, meskipun pada waktu itu belum ada nama resmi.

BACA JUGA:  4 Cara Mengetahui Password Wifi Tetangga Dengan Mudah

Pada tahun 2019, SpaceX memulai peluncuran 60 satelit Starlink pertama mereka. Saat ini, mereka telah berhasil mengorbitkan lebih dari 4.000 satelit di orbit rendah Bumi (LEO).

Satelink ini bertujuan untuk menyediakan akses internet yang cepat dan dapat tersebar di seluruh dunia, terutama di daerah-daerah terpencil.

Elon Musk berkeinginan untuk memiliki 42.000 satelit Starlink dan dia menyebutnya sebagai “megakonstelasi”.

Satelit V2 Starlink yang baru memiliki bobot sekitar 800 kilogram ketika ditempatkan di orbit, yang jauh lebih berat daripada versi sebelumnya yang hanya 260 kilogram.

BACA JUGA:

Cara Kerja

Internet telah ada selama beberapa dekade. Cara kerjanya adalah dengan mengirimkan data melalui sinyal radio di ruang hampa, bukan melalui kabel.

Seperti yang PC Magazine laporkan, stasiun di planet kita mengirimkan sinyal tersebut ke satelit yang berada di orbit dan mengirimkan kembali data kepada pengguna di Bumi.

BACA JUGA:  Apa Itu Kuota Nonton Lokal Telkomsel? Kok Bisa Murah!?

HughesNet adalah sebuah perusahaan yang menjadi salah satu penyedia utama selain Starlink. Mereka memiliki satelit yang berada di ketinggian 35.000 kilometer di atas permukaan Bumi.

Sistem SpaceX mengalami peningkatan teknologi dalam dua cara yang signifikan. SpaceX berencana menggunakan satelit yang berada di orbit rendah Bumi, mengelilingi planet ini pada ketinggian sekitar 485 kilometer di atas permukaan.

Mengurangi jarak dapat secara signifikan meningkatkan kecepatan internet dan mengurangi waktu tunggu.

Perusahaan SpaceX berencana meluncurkan sekitar 40.000 satelit dalam beberapa tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan energi sistemnya dan memastikan cakupan global yang tak terputus.

Saat ini, Starlink menyediakan kecepatan unduh sebesar 50 Megabyte per detik (Mbps) hingga 200 Mbps dan kecepatan unggah sekitar 30 Mbps.

Pada saat yang sama, waktu latensinya sekitar 20 milidetik, sama seperti internet yang menggunakan koneksi darat.

Dalam perkembangannya, SpaceX berusaha untuk meningkatkan kecepatan unduh hingga mencapai 300 Mbps. Namun, ada beberapa pengguna yang mengalami kesulitan akibat adanya kemacetan jaringan.

Perusahaan ini memiliki rencana jangka panjang untuk mengoperasikan banyak satelit dan meningkatkan kecepatan pengunduhan menjadi antara 1 hingga 10 Gigabyte per detik.

BACA JUGA:  Batas FUP IndiHome: Jadwal Reset, dan Bagaimana Cara Ceknya?

Namun, satelit ini sedang dalam tahap pengembangan dan masih mengalami beberapa kendala. Pengguna melaporkan bahwa kecepatannya bisa berbeda-beda dan terkadang terjadi pemadaman singkat.

Situasi darurat

Dengan menggunakan perangkat yang sesuai, koneksi internet Starlink dapat diakses di daerah terpencil dengan cepat dan mudah. Dengan kata lain, menjadi sebuah sumber daya yang sangat berharga dalam situasi darurat.

Menurut laporan dari Space, Starlink mengklaim bahwa pengguna dapat menggunakan dalam waktu singkat untuk membantu petugas tanggap darurat dalam situasi bencana.

Bukti mengenai manfaat layanan internet Starlink dalam situasi darurat telah terlihat di Ukraina dan Tonga. Selama invasi Rusia yang sedang berlangsung, satelit ini telah menjadi komponen krusial dalam infrastruktur komunikasi Ukraina.

Pada tanggal 26 Februari 2022, pejabat pemerintah Ukraina secara terang-terangan mengajukan permintaan kepada Satelit Starlink, hanya dua hari setelah invasi dimulai. Kemudian, pada tanggal 28 Februari 2022, Satelit Starlink pertama tiba di negara tersebut.

TAGGED:
Halo. kamu bisa memanggil saya dengan nama Tanti. Saya berdarah Jogja kelahiran Cirebon. Suka kucing, buku, dan ... ...
Leave a Comment