Kemenkominfo akhirnya memberikan tanggapan atau respon mereka akan satu konten yang sangat-sangat ramai jadi bahan perbincangan, yakni mengenai video syur. Respon Kominfo soal video yang mirip Gisel, mereka sudah mulai melakukan beberapa tindakan.
Terkait konten video porno yang menyeret Gisella Anastasia dan bahkan menyeret Selebgram Anya Geraldine juga, Kominfo setidaknya sudah menghanguskan ratusan kontennya. Take-down konten terus mereka lakukan hingga hari ini.
Penghapusan Konten Masal
Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kemenkominfo mengungkapkan bahwa mereka sudah melakukan take down untuk setidaknya 202 konten video panas yang pemerannya mirip seperti Gisella. 200 Konten lebih tersebut mencangkup dari 5 media sosial, meliputi Facebook, Twitter, YouTube, Instagram, dan termasuk Telegram.
Sang juru bicara juga menegaskan bahwa pihak Kominfo selaku Kementerian dalam negeri akan terus melakukan filter untuk menemukan dan tentu melakukan take down terhadap video panas mirip Gisella.
Ini merupakan sebuah respon baik Kominfo soal video mirip Gisel. Mereka terus menelusuri jejak konten sampai melakukan identifikasi ke platform lain selain 5 media sosial yang disebutkan.
Dalam hal ini Kominfo juga menegaskan untuk kepada para pengguna internet, supaya berhenti menyebarkan konten pornografi. Karena pengguna-pengguna yang menyebarkan konten itu ke sosial media, sama dengan melanggar UU Pornografi dan turut terjerat pasal UU ITE.
Tim Investigasi Khusus Sebagai Respon Kominfo Soal Video Mirip Gisel
Dedy Permadi turut menambahkan peryantaan bahwa Kominfo sudah memiliki tim khusus untuk melakukan patroli siber. Tim tersebut bertugas menelusuri dan tentunya termasuk untuk menangani video porno dan konten serupa.
Mereka akan berusaha mengawasi konten negatif berupa pornografi, perjudian hingga penipuan yang biasa diakses masyarakat Indonesia. Tim milik mereka ini bahkan memantau ruang siber setiap hari 24 jam tanpa henti. Tim khusus satu ini menggunakan mesin pencari konten negatif yang disebut dengan AIS.
Pemantauan oleh tim AIS Kominfo merupakan satu langkah bagus untuk memberantas konten tak layak konsumsi publik. Sekarang, kita lihat saja apakah konten pornografi, perjudian, penipuan dan radikalisme digital akan tetap mendapatkan ruang luas atau tidak.
Mungkin kamu punya prediksi atau tanggapan soal ini, tuliskan saja langsung pada kolom komentar yang ada. Berhenti menyebar konten negatif di internet ya, apalagi di sosmed.
Sumber: CNN Indonesia