Fast Charging adalah fitur yang sudah tersedia untuk sebagian smartphone kelas menengah saat ini. Mungkin kamu salah satu orang yang bertanya apa itu teknologi pengisian cepat atau bahas kerennya ‘fast charging’?
Dengan teknologi pengisian cepat tersebut, pengguna tidak perlu lagi menunggu lama untuk mengisi daya baterai pada ponsel. Namun perlu kamu ketahui juga kalau setiap smartphone itu memiliki standar pengisian cepat yang unik bahkan tidak akan berguna fitur tersebut jika digunakan pada perangkat lain.
Bagi yang belum paham cara menggunakan fitur ini secara tepat dan aman, nah Teknodaim ingin membagikan pengetahuan dasar arti dari fast charging berikut ini.
Apa Itu Teknologi Fast Charging?

Fast charging adalah teknologi pengisian cepat daya baterai yang mengandalkan energi listrik melalui adapter atau kepala charger ke perangkat dengan menggunakan daya listrik yang besar.
Masih sulit memahami pengertian dari teknologi pengisian daya cepat di atas? Analogi sederhananya gini, fast charging kita ibaratkan kemampuan dari bak tampung dalam mendistribusikan ari ke dalam ember atau bak mandi.
Jadi semakin besar angkanya, tentu baterai untuk terisi penuh akan semakin cepat. Besaran dalam pengisi daya (listrik) memiliki satuan Watt (W). Kalau kita lihat secara persamaan matematis, daya listrik (P) adalah hasil langsung dari perkalian antara tegangan (V) dan kuat arus (I) bekerja dalam satu rangkaian.
Kuat arus dalam pengisian daya biasanya menggunakan satuan Ampere (A) pada bagian produk juga sering menggunakan kata ‘Voltase’ atau tertulis dalam satu Volt (V).
Proses Fast Charging Adalah

Pengisian daya baterai Lithium-ion (Li-ion) dasarnya akan membagi beberapa bagian termasuk di fase arus konstan dan tegangan konstan. Nah saat pengguna mengisi baterai dari nol (0). Baterai yang menggunakan arus konstan akan membuat tegangan terus naik hingga pada titik maksimal hingga berada di kisaran 4,2V.
Pada tegangan puncak, baterai akan terisi dengan kuat arus semakin rendah secara eksponensial sehingga kecepatan pengisian daya terus melambat. Nah teknologi pengisian cepat ini akan memanfaatkan langkah awal saat mengisi daya yang berupaya menyentuh pada titik puncak supaya bisa memberikan arus maksimal secara konstan.
Walaupun demikian, setiap perusahaan yang menggunakan teknologi ini pada setiap smartphonenya memiliki standar yang unik, bahkan hanya berlaku untuk perangkatnya saja.
Kini perusahaan teknologi banyak memanfaatkan tegangan tinggi untuk mengalirkan listrik dari sumber ke perangkat dengan metode step-down sesuai tegangan baterai.
Metode tersebut telah ditanamkan di dalam serangkaian komponen atau dengan chip khusus di smartphone. Berguna untuk menaik-turunkan kuat arus sesuai dengan dayanya (P=VI).
Contohnya jika ada teknologi fast charging beroperasi adalah di tegangan 9V dan kuat arus 2A. Maka memiliki rangkaian step-down yang bisa mengubah menjadi 4,2V dan 4,28A sesuai dengan dayanya yaitu 18W.
Kedua metode tersebut sangat menarik karena bisa bekerja lebih efisien dan tidak menimbulkan disipasi panas (berubah energi ke bentuk kalor). Sehingga membuat ponsel selalu tidak panas.
Kelebihan lain dari teknologi fast charging adalah bisa menekan banyak daya yang hilang karena hambatan tinggi seperti kondisi kabel yang lebih panjang.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang pengisian cepat yang selama ini sudah tersedia di sebagian besar smartphone kelas menengah.