Anak Tampil di Media Sosial, Ortu Wajib Bayar
Orangtua di Illinois, Amerika Serikat, diharuskan membayar anak mereka yang muncul di akun media sosial. Aturan ini akan berlaku mulai tanggal 1 Juli.
Anak Media Sosial
Orangtua di Illinois, Amerika Serikat, diharuskan membayar anak mereka yang muncul di akun media sosial. Aturan ini akan berlaku mulai tanggal 1 Juli. Aturan ini tentunya menimbulkan tanda tanya besar di kalangan konten kreator. Sebab, mereka tidak tahu apa alasan pemerintah setempat menerapkan hal tersebut.
Menurut laporan dari The Post, jika anak di bawah usia 16 tahun muncul dalam sekitar 30% konten online yang menghasilkan uang, mereka harus menerima 15% dari pendapatan kotor orangtua mereka. Orangtua harus bertanggung jawab untuk menyimpan pembayaran tersebut ke dalam akun bank yang terpercaya.
Kenapa Ortu wajib bayar jika sang anak tampil di media sosial
Aturan tersebut juga menyebutkan bahwa anak-anak memiliki hak untuk menghapus konten yang menampilkan diri mereka. Jika orang dewasa tidak mengikuti aturan ini, anak-anak di bawah umur dapat mengajukan tuntutan untuk mendapatkan kompensasi kerugian.
Diperkirakan, para influencer di Amerika Serikat yang memiliki lebih dari satu juta pengikut dapat menghasilkan sekitar USD 20.000 (sekitar Rp 325 juta) dari konten berbayar. Sedangkan mereka yang memiliki pengikut lebih sedikit, masih dapat menghasilkan beberapa ribu dolar dari satu postingan.
Saat ini, dengan banyaknya mommy vlogger, muncul kekhawatiran mengenai bagaimana kesejahteraan anak-anak yang diunggah di media sosial oleh orangtua mereka.
Seorang remaja bernama Shreya Nallamothu (16) telah berperan penting dalam membawa isu ini ke perhatian legislator setempat di Illinois. Dia menyatakan bahwa dia sering melihat kasus-kasus eksploitasi anak. Semakin dia melakukan penelitian, semakin banyak kasus eksploitasi yang terungkap.
Terutama bagi anak-anak yang masih sangat muda dan mungkin belum memahami apa artinya berbicara di depan kamera dan mereka tidak bisa membayangkan bagaimana wajah sejuta orang.
Dalam hal ini, mereka kurang memahami konsekuensi dari apa yang mereka bagikan di internet untuk tujuan keuntungan pribadi. Dan yang lebih penting lagi, orang tua mereka pun mendapatkan keuntungan dari hal tersebut, sehingga masalah ini tidak akan pernah hilang begitu saja.
Bagaimana pendapat kalian mengenai hal ini? Yuk tulis di kolom yang telah kami sediakan.