Ketika memperoleh HP Android baru, biasanya pengguna begitu tidak sabar untuk segera memanfaatkannya. Sebaiknya pengguna melakukan beberapa hal penting terlebih dahulu setelah membeli smartphone Android baru, seperti mengubah beberapa pengaturan di dalamnya.
Satu hal yang penting adalah pengaturan keamanan seperti kode rahasia, nomor PIN, atau sidik jari. Hal ini penting untuk menjaga agar ponsel tidak diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
7 Pengaturan Penting HP Android yang Diubah
Terdapat juga opsi lain yang berguna namun jarang digunakan. Padahal, pengaturan tersebut bisa memberikan banyak keuntungan seperti meningkatkan masa pakai baterai pada ponsel. Segera setelah membeli ponsel Android baru, ada 7 pengaturan yang perlu Anda ubah. Ini adalah daftar pengaturan yang harus diubah.
1. Merubah Kata Sandi
Hal awal yang perlu dilakukan oleh pengguna guna memastikan keamanan ponsel mereka adalah dengan menentukan sebuah sandi (password). Namun, hendaknya diingat bahwa sandi yang digunakan tidak boleh mudah ditebak.
Untuk melakukannya, pengguna harus membuka aplikasi “Pengaturan” di ponsel mereka, kemudian mencari opsi “Keamanan dan privasi”.
Pada daftar ini, pengguna bisa menemukan berbagai pilihan untuk mengamankan ponsel mereka. Ada pilihan kunci dengan PIN, kombinasi huruf dan angka, pola kunci, serta pemindai sidik jari dan wajah.
Sebaiknya, orang menggunakan kata kunci yang terdiri dari enam huruf dan juga mengaktifkan fitur sidik jari dan pengenalan wajah. Hindari penggunaan PIN yang memiliki 4 digit karena kode tersebut sangatlah mudah untuk ditembus oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
2. Hidupkan Fitur “Cari Perangkat Saya”
Jika HP seseorang hilang atau dicuri, salah satu opsi untuk menemukannya adalah dengan menggunakan fitur “Cari Perangkat Saya” atau “Find my Device”. Fitur pelacakan ponsel yang bergantung pada akun Google, perizinan akses lokasi, dan internet (WiFi/mobile data).
Karena Google memanfaatkan informasi lokasi, data perangkat, serta jejak koneksi untuk melacak keberadaan perangkat pengguna. Dengan gabungan ketiganya, pengguna bisa terhubung dengan ponsel Android lewat jaringan internet.
Kalau berhasil, pengguna akan dapatkan petunjuk lokasi terakhir ponsel di Google Maps. Lokasi ini hanya memperkirakan tempat ponsel berada. Agar dapat bisa digunakan, pengguna harus membuka “Pengaturan”, lalu pergi ke menu “Keamanan dan privasi” dan aktifkan “Cari Perangkat Saya”.
3. Mengelola Hak Akses Aplikasi yang Telah Dipasang
Langkah selanjutnya adalah pengguna harus mengkonfigurasi izin untuk seluruh aplikasi yang terpasang di HP. Untuk mengaktifkan hal tersebut, pengguna diharuskan membuka Pengaturan, kemudian pilih “Security and privacy”, dan terakhir “Privacy”. Di sana akan terlihat daftar aplikasi yang telah terpasang beserta izin yang diberikan.
Contohnya seperti izinkan mengakses kamera, mikrofon, daftar kontak, lokasi, dan beberapa hal lainnya. Anda hanya perlu memilih akses yang dimaksud dan menekan tombol “Ijinkan” untuk memberikan izin atau “Tolak” untuk tidak memberikan izin.
4. Menghilangkan Notifikasi yang Bersifat Rahasia
Walau HP kamu telah terkunci dengan password dan sidik jari, tetap ada kemungkinan kebocoran data yang pemilik. Penyebabnya adalah karena layar yang terkunci, yang masih menampilkan pemberitahuan.
Agar tidak muncul lagi, silakan buka “Pengaturan”, “Notifikasi”, lalu pilih “Notifikasi layar kunci”. Setelah mencapai menu tersebut, pilih opsi “Sembunyikan Konten” agar notifikasi tidak lagi muncul secara keseluruhan.
5. Mengurangi Iklan dari Google
Keamanan data kita tidak hanya terancam oleh peretasan sandi atau kehilangan ponsel, tetapi juga oleh iklan Google yang terpersonalisasi yang dapat mengancam privasi pengguna. Secara mendasar, Google menampilkan iklan yang cocok dengan riwayat pencarian, lokasi, dan situs yang dikunjungi oleh pengguna.
Jika merasa kurang enak, pengguna bisa memilih untuk mematikannya dengan pergi ke “Pengaturan”, “Google”, dan “Iklan”. Lalu, pilih “Reset ID iklan” untuk menghapus iklan yang dipersonalisasi untuk sementara waktu.
Kata sementara digunakan karena pilihan itu akan menciptakan ID iklan yang baru, jadi iklan yang disesuaikan akan melacak aktivitas pengguna setelah ID baru tersebut dibuat. Secara sederhana, pilihan ini seperti “Cookie” yang mencatat aktivitas pengguna.
Selain itu, terdapat juga pilihan tidak resmi yaitu “Hapus ID periklanan” yang dapat memblokir Google untuk menampilkan iklan yang disesuaikan dengan pengguna.
6. Nyalakan “Backup”
Bila ingin memastikan agar data tetap aman, pengguna harus menyalakan opsi “Backup” pada pengaturan keamanan. Agar bisa menggunakan fitur tersebut, pengguna perlu membuka “Pengaturan” lalu menekan opsi “Google” serta “Pencadangan”. Pastikan opsi “Pencadangan” telah diaktifkan, seperti dari Google One ataupun jasa cloud yang kamu inginkan.
Jika ingin mendapatkan ruang penyimpanan yang lebih besar di Google One, pengguna harus membayar sejumlah uang setiap bulannya. Harganya bervariasi tergantung kapasitasnya, yaitu Rp 26.900 per bulan untuk 100 GB, Rp 43.000 per bulan untuk 200 GB, dan Rp 135.000 per bulan untuk 2 TB.
7. Nyalakanlah Fitur “Nearby Share”
Selain dari pengaturan keamanan, ada beberapa pengaturan lain yang perlu diubah oleh pengguna. Salah satunya adalah fitur “Nearby Share” yang memungkinkan pengguna untuk dengan cepat membagikan berbagai konten dengan orang-orang di sekitarnya.
Fitur Nearby Share sebenarnya hampir sama dengan fitur “AirDrop” yang ada di iPhone. Tetapi tidak semua HP Android memiliki fitur ini, bahkan mungkin hanya HP tertentu saja yang memilikinya, seperti Samsung Galaxy seri keatas contohnya.
Untuk menggunakan fitur ini, buka “Pengaturan”, lalu pilih “Google”, “Devices & sharing”, dan terakhir “Nearby Share”. Pastikan opsi “Use Nearby Share” sudah diaktifkan agar Anda bisa mulai menggunakan fitur ini.
Itulah tadi 7 pengaturan penting yang harus diaktifkan saat membeli HP Android baru. Tidak hanya berlaku untuk sistem operasi Android, tetapi tips ini juga disarankan untuk perangkat lain seperti iPhone, PC, dan sejenisnya. Meskipun ada banyak perbedaan antara berbagai perangkat tersebut, setidaknya fungsi dasarnya sama saja.